Titik Terendah di Hidup Ayu Ting Ting, Hamil Tanpa Didampingi Suami

Ayu Ting Ting.
Sumber :
  • Instagram @ayutingting92

VIVA – Ayu Ting Ting dikenal selalu menutup rapat-rapat kehidupan pribadi. Namun, kali ini ia buka-bukaan soal banyak hal. Mulai dari pernikahan dan perceraiannya dengan Henry Baskoro Hendarso alias Enji hingga alasannya batal menikah dengan mantan kekasihnya, Adit Jayusman.

Terpopuler: Fico Fachriza Jelaskan Nasib Uang yang Dipinjam, Andre Taulany Ungkap Hubungan dengan Ayu Ting Ting

Dalam channel YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, pedangdut 29 tahun itu juga berbagi tentang titik terendah dalam hidupnya, di mana ia rasakan pada saat ia tengah mengandung anak semata wayangnya dengan Enji, Bilqis Khumairah Razak.

Kala itu ia harus melewati kehamilannya tanpa didampingi sang mantan suami, Enji. Hal tersebut karena kala pernikahannya sudah berada di ujung tanduk.

Calon Gubernur Jabar ‘Lamar’ Ayu Ting-Ting, Ayah Ojak dan Umi Kalsum Beri Respon Mengejutkan

"Titik terendah dalam hidup gue ya itu pada saat gue lagi hamil. Gue kan penginnya kalau orang hamil, suami tuh ada di samping, disayang, dimanja, dicintai. Tapi itu enggak gue dapat. Dan gue tuh harus pisah," ungkap Ayu, dikutip VIVA, Minggu, 24 Oktober 2021.

Ayu Ting Ting.

Photo :
  • Rio Motret

Terpopuler: Asri Welas Dinilai Tampil Terlalu Terbuka hingga Tangisan Cut Tari

Saat itu ia juga benar-benar memikirkan masa depan anak yang sedang dikandungnya. Ia kasihan dengan sang anak jika harus tumbuh dewasa tanpa kehadiran seorang ayah di sisinya.

"Dan gue mikir, ini gue pisah enggak ya? Kalau pisah, kasihan anak gue. Gue kan mikir mental anak gue ke depannya gimana gitu. Tapi kalau enggak pisah, gue enggak pengin dia nyakitin anak gue. Gue enggak pengin dia merasakan sakit yang gue rasain. Karena mungkin ya gue merasa pasangan gue ini bukan pasangan yang baik buat gue," jelas Ayu Ting Ting.

Pernikahannya saat itu berbeda 180 derajat dari yang selama ini ia bayangkan. Padahal ia selalu bermimpi untuk menikah muda dan bahagia bersama suami dan anaknya.

"Ya ampun, pikiran anak muda, kalau nikah tuh ya hidupnya ntar enak, punya suami disayang. Cerita yang indah gimana sih yang kita tahu. Iya kan? Punya suami disayang, punya anak banyak bahagia. Kalau orang usia udah matang kan enggak gitu. Ah ntar sekolah buat anak gue gini, gini. Kalau masih muda kan pikirannya enak ah nikah muda," ucap wanita kelahiran Depok, Jawa Barat, 20 Juni 1992 tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya