Tepat di Hari Kartini, Futri Zulya-Zita Anjani Rilis Novel 'Rantau'
- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Dua kakak beradik Fitri Zulya dan Zita Anjani lahirkan novel berjudul Rantau. Novel ini merupakan novel kolaborasi pertama keduanya yang terinspirasi dari sosok sang ayah, yang juga politisi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan yang diceritakan sebagai Zun.
Diungkap Futri Zulya, novel ini bercerita bagaimana perjuangan sosok Zun yang merantau dari kampungnya di Kalianda, Lampung ke Jakarta. Saat merantau Zun sendiri hanya membawa satu ransel, dan bekal sejumlah perhiasan dari sang ibunda.
“Sosok zun beliau berangkat dari kampung halaman bawa ransel satu-satunya dan emas,” ungkap Futri di Gunawarman Jakarta Selatan, Kamis 21 April 2022.
Dijelaskan Futri untuk menuliskan novel Rantau ini dibutuhkan waktu lima tahun lamanya. Tidak hanya itu saja, Futri dan Zita diketahui melakukan survei langsung ke Kalianda, Lampung, untuk bertemu dengan orang-orang yang mengenal sosok sang ayah untuk menggali informasi.
“Proses penulisan cukup lama lebih dari 5 tahun. Cerita Zun kepada kami yang kami anggap lebai setelah dalami kita sampai ke Lampung ketemu teman guru dan orang yang berinteraksi dengan Zun. Ketika didalami menarik,” ucap Futri.
“Sampai pas buat novel itu langsung ke kampung halaman dan narsum bener. Kalau bener berati apa yang dijelasin bener,” sambung Zida.
Sementara itu, Fitri menjelaskan alasannya dia kemudian memutuskan untuk menuliskan kisah sang ayahnya lantaran tentang kegigihan sang ayah.
“Kita yang muda semangat ada anak perantau dari kampung belum ada listrik air sumur kalau ke sekolah suka ketemu buaya, dari seperti itu kegigihan dia membuahkan hasil,” lanjut Fitri.
Sementara itu, diungkapkan oleh Zita Anjani dalam menuliskan novel ini, dirinya mendapat bagian untuk menceritakan sosok Zun di masa kecilnya.
“Zun sosok menarik ada fase kecil SD, SMP, dan klimaks zun ketika merantau ke Jakarta di Jakarta ada fasenya sampai ketemu cintanya. Mulai usaha from zero to hero,” ujar Zita.
Lebih lanjut, Zita mengungkap bahwa dalam menceritakan Zun dalam novel ini lebih menekankan pada kisah Zun anak Lampung yang menaklukkan Jakarta.