Main Film Kramat Tunggak Bareng Siskaeee, Ujang Ronda Ngaku Cuma Dibayar Rp500 Ribu

Ujang Ronda.
Sumber :
  • Instagram @ujang.ronda

VIVA Showbiz – Kasus rumah produksi film dewasa di kawasan Jakarta Selatan menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan sejumlah publik figur ikut terseret dalam kasus tersebut, salah satunya adalah komedian Ujang Ronda.

Terpopuler: 2 Polisi Dipecat gegara Diduga Peras Sekolah, Bus Jemaah Umrah Kecelakaan hingga 'Jagoan Cikiwul' Ditangkap

Dirinya diketahui sempat menjadi salah satu pemain dalam film Kramat Tunggak yang juga diperankan oleh Siskaeee. Usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa malam 19 September 2023, Ujang Ronda mengungkap bahwa dirinya sempat membintangi film tersebut. Di dalam film itu, Ujang Ronda mengaku dia hanya diarahkan untuk bagian komedi dan religinya saja. Scroll untuk informasi selengkapnya.

"Gue di situ bermain sebagai Wak Ujang. Jadi ceritanya ada salah satu tempat prostitusi. Gue dagang di dekat situ. Gue itu syuting enggak pakai skenario. Gue ditawarinnya 'lo main bagian relegi sama lucu-lucuannya aja'," kata dia mengutip tayangan YouTube, Rabu 20 September 2023. 

Polri Tawarkan Kakak Briptu Anumerta Ghalib Jadi Polisi, Cerita Mantan PNS dan TNI Bangun Bisnis Omzet Miliaran

Namun diungkap Ujang Ronda, dalam film tersebut, dirinya tidak ikut diminta untuk beradegan dewasa. Dia bahkan mengaku baru tahu bahwa film Kramat Tunggak yang dibintanginya itu merupakan film yang mengandung unsur pornografi.

Juniver Girsang: Penyidikan dalam RUU KUHAP Sebaiknya Tetap di Kepolisian

"Nggak ada gue (adegan porno). Gila lo. Gue aja nggak tahu kalau itu film gituan. Itu film tahun 2022. Gue udah enggak tau kan kalau itu film begituan. Nah, tiba-tiba nama gue di situ. Wah kacau nih gue bilang," kata dia.

Ujang Ronda juga mengungkap bahwa saat itu dirinya hanya mendapat bayaran Rp500 ribu. Tawaran film itu diambilnya lantaran untuk mendapatkan pemasukan mengingat saat itu tengah pandemi COVID-19. Dia bahkan mengaku saat pandemi dia tak memiliki pendapatan sehingga rela melakukan pekerjaan apa pun.

"Gue dibayar Rp500 ribu. Saat itu COVID-19, gue berusaha untuk nyari nafkah buat anak bini dan satu-satunya cuma itu yang gue ditawarin. Itu tuntutan perut harus dipenuhi. Lo tahu nggak pas COVID? Kalau gue perempuan, gue udah bisa jadi pelacur pada saat itu karena nggak ada kerjaan buat gue," ungkapnya.

Polsek Kayangan rusak diserang massa (Satria)

Buntut Polsek Diserang Massa, Kapolsek Kayangan Dicopot dari Jabatan

Kapolsek Kayangan, Iptu Dwi Maulana Kurnia Amin dicopot dari jabatannya pasca penyerangan massa di Kapolsek Kayangan

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2025