Di Tengah Proses Cerai, Paula Verhoeven Diduga Sindir Baim Wong Lewat Nasihat Maia Estianty
- Kolase Instagram.
Jakarta, VIVA – Paula Verhoeven kembali menjadi sorotan publik setelah mengunggah ulang video berisi nasihat dari Maia Estianty mengenai seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD).
Banyak yang menduga bahwa unggahan ini merupakan sindiran halus untuk sang suami, Baim Wong, di tengah proses perceraian mereka.
Sejak isu perceraiannya mencuat, Baim Wong kerap melontarkan pernyataan yang dianggap menyudutkan Paula. Namun alih-alih menanggapi secara langsung, Paula memilih tetap diam dan tidak memberikan pernyataan resmi.
Paula Verhoeven dan Baim Wong.
- Kolase Instagram.
Sikap diamnya justru semakin menarik perhatian, apalagi setelah ia mengunggah video Maia Estianty yang membahas tentang orang-orang dengan NPD.
Dalam video tersebut, Maia berbicara tentang ciri-ciri individu dengan gangguan kepribadian narsistik, seperti arogan, tidak punya empati, suka menghasut dan sering menyalahkan orang lain meskipun kesalahan ada pada dirinya sendiri. Maia juga menegaskan bahwa berhadapan dengan orang seperti ini bisa sangat melelahkan.
“Gue pernah bareng sama orang NPD. Parah men, parah banget. Ciri khasnya arogan, kalau dia yang salah, bisa kita yang disalahin. Dia nampaknya baik ke banyak orang, tapi ke korbannya, dia semena-mena,” ujar Maia dalam video yang diunggah ulang oleh Paula.
Unggahan Paula terkait hal ini pun langsung ramai dibahas netizen. Banyak yang menilai bahwa ini adalah cara halus Paula untuk menyampaikan perasaannya tanpa perlu berbicara langsung. Beberapa komentar pun bermunculan, mendukung Paula agar tetap kuat menghadapi proses perceraian dan hak asuh anak.
“Semangat Paula, yang penting tetap waras dan bahagia demi anak-anak,” tulis seorang netizen.
“Baim sering banget menyalahkan Paula di depan umum. Mungkin ini cara Paula ‘bicara’ tanpa harus ribut,” komentar yang lain.
Jumlah Perceraian di Jateng hingga Juli 2025 Tembus 22.468 Kasus
Jumlah kasus perceraian di Jawa Tengah hingga Juli 2025 mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 22.468 perkara.
