Meriam Bellina Ungkap Beda Gaya Artis Dulu dan Sekarang: Dulu Kalem, Sekarang Suka Pamer?
- Viva/Siti Adisya Kirana
Jakarta, VIVA – Artis senior Meriam Bellina baru-baru ini berbagi pandangannya soal perbedaan perilaku artis di masa kejayaannya dulu dengan para artis di era sekarang. Sebagai seorang bintang film yang pernah merasakan bayaran fantastis, Meriam Bellina tentu punya banyak pengalaman tentang dunia hiburan Tanah Air dari masa ke masa.
Salah satu perbedaan paling mencolok yang ia soroti adalah soal kebiasaan pamer barang-barang mewah. Menurutnya, artis-artis zaman dulu cenderung lebih kalem dan tidak suka memamerkan kekayaan mereka.
Meriam Bellina.
- Instagram @bellinamer.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan sebagian artis zaman sekarang yang gemar sekali unjuk gigi dengan barang-barang branded dan gaya hidup mewah di media sosial.
"Aku nggak tahu ya, kalau dulu kan mungkin nggak ada sosmed jadi hal-hal kayak begitu nggak terlihat," ungkap Meriam Bellina dengan nada santai.
Meriam Bellina menambahkan, bukan berarti artis zaman dulu tidak punya barang mewah. Kemungkinan besar, banyak dari mereka yang juga memiliki koleksi barang-barang mahal. Namun bedanya, hal tersebut tidak menjadi konsumsi publik atau ajang pamer seperti yang sering terlihat sekarang.
"Ada, tapi kalau sekarang kan di rumah makan ikan asin, di luar pakai Hermes, lebih banyak pencitraan," tegas artis berusia 60 tahun ini.
Lebih lanjut, Meriam Bellina juga menyinggung soal banyaknya menyewa barang-barang mewah di era sekarang.
"Kalau sekarang kan bisa sewa-sewa ya kita semua," imbuhnya sambil tertawa.
Netizen yang mendengar pernyataan Meriam Bellina pun sontak bertanya-tanya. Banyak yang merasa penasaran siapa sosok artis yang dimaksud artis senior tersebut.
Meriam Bellina
- Dok. VIVA/ Bimo
“Gaya hidup jaman sekarang: mau kondangan sewa tas, sewa mobil, bahkan mau lebaran sewa iPhone. Sampai segitunya,” komentar seorang netizen di media sosial.
“Kehidupan seleb memang kadang sepalsu itu. Tuntutan pencitraan di medsos,” tulis lainnya.
“Ini yang dimaksud siapa kira-kira ya,” timpal lainnya.
