Adam Sheila On 7 : Harusnya Polisi Mengamankan Bukan Membubarkan
- ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
VIVA – Adam bassist Sheila On 7 menyayangkan sifat beberapa oknum polisi yang naik ke atas panggung dan meminta penampilan mereka berhenti saat acara Farmasi Cup 2018 yang digelar di Lapangan Parkir Mandala Krida Yogyakarta belum lama ini. Video pembubaran itu telah beredar di media sosial.
"Iya kita memang penampilan terakhir. Polisi kan mestinya di sana tugasnya mengamankan dan melihat situasi. Kalau dia datang cuma untuk bubarin ya enggak bener itu," ungkap Adam saat dihubungi VIVA hari Rabu, 26 Desember 2018.
Selama ini setiap penampilan Sheila On 7 tak pernah ada kerusuhan dan chaos. Setiap penonton menikmati bait demi bait. Saat oknum polisi meminta Sheila On 7 berhenti, tak terjadi kerusuhan apapun, lagu Shepia tengah dilantunkan.
"Mestinya bisa dilihat lah, kondisi juga aman enggak ada chaos, enggak ada huru-hara, anarkis, semua menikmati acara. Kecuali kalau kondisinya enggak bisa dikendalikan, itu silakan (bubarkan). Kita sebagai bintang tamu kan beritikad baik untuk acaranya meriah dan aman. Tapi kalau ada satu pihak enggak paham itu ya memang begitulah karakternya," ungkap Adam lagi.
Selain Sheila On 7, ada beberapa band yang tampil sebelum mereka seperti Barasuara. Namun Sheila On 7 memang sebagai band closing sekitar pukul 23.00.
"Saya selalu beritikad baik, bertoleransi kalau acaranya molor kita juga nunggu kok. Dengan harapan kan kalau molor faktornya banyak, bisa teknis dan non teknis. Tapi ya udah kalau salah satu pihak tidak bisa bertoleransi saya juga ikutan enggak bisa bertoleransi. Akhirnya sampai lagu selesai langsung turun," tutur Adam.
Setelah acara selesai dan Sheila On 7 selesai tampil, tak ada lagi obrolan antara mereka. Tim manajemen juga tidak berharap apapun.
"Enggak ada. Saya kan masih di backstage tapi polisi itu enggak ada lagi minta maaf, atau apa kek. Ya enggak penting juga kek, boro-boro mau ngarepin minta maaf, orang mereka berani sampai naik panggung gitu," ujar Adam. (sah)
