Terjun ke Industri Musik, Pulung Agustanto Pilih Pop Jawa

Pulung Agustanto
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Showbiz – Industri musik Tanah Air kembali bergeliat. Baru-baru ini musik pop Jawa mendapat hati di tengah masyarakat bahkan sampai ke istana negara. Salah satu nama yang sedang naik daun adalah Farel Prayoga.

Joanne Nakeisha Rilis Single Perdana 'Melangkah Pasti': Pesan Positif untuk Sahabat dan Generasi Muda

Nama Farel ikut menarik minat Pulung Prayoga yang kini terjun ke industri musik dengan merilis lagu Mung Kanggo Kowe. Ia terarik untuk bisa berkolaborasi dengan Farel Prayoga sampai Denny Caknan.

"Saya senang-senang aja kalau bisa berkolaborasi bersama mereka. Mungkin mereka yang enggak mau. Tapi saya selalu terbuka dengan kolaborasi. Keterlibatan semua masyarakat, ya harus berkolaborasi," kata Pulung saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Eira Syazira, Penyanyi Malaysia Rilis Single Bawang Merah dan Bawang Putih Terinspirasi Cerita Rakyat Indonesia

Pulung Agustanto

Photo :
  • Tangkapan layar

Menurut Pulung, kolaborasi tidak bisa terlepas dari segala hal, termasuk dunia musik. Semua pihak harus terlibat agar industri tersebut terus berkembang.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Lagu Anak Penting Buat Pantik Masa Depan Mereka

"Kalau proses lagu pop Jawa, koplo Jawa, ambyar, itu dimulai dari Didi Kempot. Lagu Pamer Bojo itu hits 12 tahun setelah diciptakan. Ada yang colabs, artinya komunitas seluruhan harus terlibat, kolaborasi bersama. Nah, dalam lagu ini juga seperti itu," katanya.

Pulung pun menceritakan mengapa memilih pop Jawa. ia ingin seni Jawa semakin terangkat dan dicintai masyarakat luas.

Pulung Agustanto

Photo :
  • Tangkapan layar

"Kenapa pop Jawa? Karena memang perjalanan saya sebagai musisi, seniman, saya sendiri orang Jawa, ingin apresiasi, dan supaya budaya Jawa ini lebih populer dengan kondisi yang sekarang ada," ujarnya.

Saat menggarap lagu tersebut, Pulung Agustanto dibantu banyak nama, mulai dari Irsan Wallad alias Ican Wallad sebagai music director, Jeffrey Stefanus sebagai arranger, Rio Sidik dengan alunan terompet, dan Ahmad Ananda pada gitar.

Selain itu, lagu ini di-mixing dengan format Dolby Atmos. Ia ingin lagu ini bisa dinikmati banyak orang.

"Semoga lagu ini memberi kebahagiaan bagi publik, karena misi saya merilis lagu ini yakni mengisi kemerdekaan, sebagai perjuangan kesenian," ucapnya.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya