Selesaikan Kewajiban Obligasi, Bakrieland Perkuat Struktur Keuangan

Public Expose Bakrieland 2018.
Sumber :
  • M Yudha Prastya.

VIVA – PT Bakrieland Development Tbk (Bakrieland, ELTY) berhasil catatkan laba bersih sebesar Rp 2,73 Triliun atau mengalami peningkatan sebesar 1.123,25% dari tahun 2017 yang mencatatkan kerugian sebesar Rp 266,48 Miliar. 

Kelola Aset, Provices Tandatangani Kontrak Kerjasama dengan Palyja

Peningkatan laba bersih terutama disebabkan oleh keuntungan penyelesaian utang obligasi global sebesar US$ 197,28 Juta atau setara Rp 2,81 Triliun. Penyelesaian tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan dalam skema restrukturisasi (“Scheme of Arrangement”) bagi obligasi global yang ditetapkan dalam Putusan Pengadilan Tinggi Singapura tanggal 8 November 2017.

Dengan terlaksananya skema restrukturisasi tersebut, melalui Final Notice yang disampaikan pada Maret 2018 Pengadilan Tinggi Singapura telah membebaskan Perseroan dari segala kewajiban dan jaminan dalam skema restrukturisasi. 

Sapa Pelanggan, The Jungle Waterpark Bagikan Souvenir

Dengan selesainya restrukturisasi utang tersebut, total liabilitas Perseroan di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 50,13% menjadi Rp 3,95 Triliun dari Rp 7,92 Triliun di tahun 2017. Perseroan akan terus berupaya untuk melakukan restrukturisasi dan menurunkan nilai kewajibannya dalam rangka memperkuat kembali struktur keuangan. 

Ambono Janurianto, Presiden Direktur & CEO Bakrieland mengungkapkan “Dengan keberhasilan restrukturisasi yang berkontribusi terhadap penurunan liabilitas, Perseroan optimis hal tersebut akan dapat mendukung usaha Perseroan untuk berekspansi melalui pengembangan proyeknya,” saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (11/11). 

Kontribusi untuk Lingkungan, KNR Luncurkan Gerakan 100.000 Pohon Bakau

Sepanjang tahun 2019 berjalan, kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dan Bank Indonesia seperti relaksasi rasio loan to value (LTV), tren penurunan suku bunga acuan, inisiatif revisi aturan pajak terkait properti barang mewah diharapkan memberikan pengaruh positif kepada market properti, yang saat ini tengah mengalami stagnasi. Di kondisi saat ini, Perseroan tetap merasa optimis dan juga bergerak lebih prudent dalam hal rencana pengembangan baru yang akan dijalankan. 

Dari sisi pengembangan proyek ke depan, Perseroaan akan berfokus kepada land bank atau properti yang sudah dikuasai seperti di Jakarta, Sidoarjo, Bogor dan Lampung. Dalam jangka pendek, pengembangan properti akan diarahkan kepada proyek berbasis hunian untuk segmen menengah di area Sidoarjo dan Bogor. Selain itu, Perseroan berencana untuk melakukan re-development terhadap aset yang memiliki potensi untuk ditingkatkan return on asset nya.

Selain rencana pengembangan proyek properti baru, Perseroan secara kontinyu melakukan perbaikan produk dan peningkatan pelayanan pada proyek-proyek recurring yang menjadi penopang andalan pendapatan Perseroan seperti Themepark, Waterpark, dan hotel. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya