Muda Berprestasi, Berinovasi Kembangkan Kopi Indonesia
- Dirjen Perkebunan
Dianto menambahkan, "Pengolahan ampas kopi menjadi Briket telah kami jalani sejak September 2022. Yang menginspirasi kami dalam pembuatan briket kopi yaitu, dari pengalaman kami di dunia perkopian yang ingin menciptakan produk unik namun sangat bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.Â
"Potensi dan keunggulan dari briket kopi dibandingkan dengan briket lain yaitu, bahan baku yang sangat mudah didapat dari berbagai kedai kopi di Bogor dan sekitarnya, sehingga dapat mengurangi limbah kopi di lingkungan," tambah M. Amar.
Dimas Aji menekankan, Daya tahan briket kopi bisa dibilang cukup lama, kurang lebih 15-20 menit untuk pembakaran, dan juga aroma yang dihasilkan tidak terlalu menyengat seperti briket lain.Â
"Reaksi dari para pecinta kopi terhadap produk Briket Kopi kami cukup baik dan sangat mendukung kami untuk mengembangkan produk ini agar cepat dipasarkan," ujarnya.
Dengan adanya briket kopi ini, Lanjut Dimas Aji, Tentunya berdampak positif bagi usaha kopi ini, dapat meningkatkan pendapatan kami karena telah menambah target konsumen.Â
Ketiga pemilik cafe DAD'COBEAN ini berharap, "Semoga kedepannya produk kami dapat segera dilegalitas agar kami dapat memasarkan lebih luas, bimbingan dari ahli untuk mendapatkan kualitas terbaik, diberi bantuan dalam mempublikasikan ke berbagai kalangan masyarakat, serta menjadi produk andalan dari turunan kopi Indonesia," harapnya.
Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya mendorong dan mendukung generasi muda atau petani milenial agar menjadi pelopor pembangunan pertanian termasuk perkebunan.
Sejalan dengan arahan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian (Mentan SYL), Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan mengajak generasi muda, "Mari ikut berpartisipasi, berkontribusi dan berinovasi mengembangkan, meningkatkan produksi dan produktifitas serta kreatif hasilkan produk turunan perkebunan yang baru, bernilai tambah dan berdaya saing. Ini penting dan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan regenerasi petani di Indonesia, dan sekaligus mengenalkan produk-produk turunan perkebunan Indonesia," ujar Andi Nur.
