Dorong Adopsi RME di Banyumas, Kominfo Gelar Bimtek Pendampingan RME

Seminar dan workshop Pendapingan Strategi Adopsi RME & Integrasi Satusehat
Sumber :
  • Kominfo

Sebagai penutup, Oscar mendorong fasyankes untuk dapat menerapkan strategi implementasi SATUSEHAT untuk fasyankes, “Pertama, pastikan fasyankes sudah menerapkan RME, kemudian lakukan integrasi fase 1 (pendaftaran dan diagnosis) dan standarisasi, lalu registrasi administrasi dokumen dan pengembangan modul lanjutan,” tutupnya.

Cara Dexa Medica Perkuat Komitmen Dukung Program Pemerintah

Sekretaris Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Cabang Banyumas, dr. Novita Sabjan, MM menjelaskan mengenai kondisi klinik serta tantangan adopsi RME di wilayah Banyumas.

“Kondisi saat ini belum semua klinik menggunakan RME, standarisasi RME belum baku dan belum terintegrasi dengan BPJS dan platform SATUSEHAT. Sistem masih berbasis desktop dan tidak berbasis web,” ungkapnya.

Izin TikTok Dibekukan Sementara

Terkait implementasi RME dan akreditasi klinik, Ketua Technical Working Group SATUSEHAT, dr. Ahmad Hidayat M.Sc, MBA, memaparkan terkait regulasi RME dan akreditasi klinik yang mendorong peningkatan mutu layanan fasyankes.

“Ada dua regulasi yang menjadi fokus saat ini, yang pertama terkait RME kemudian terkait akreditasi. Tantangannya adalah keduanya membutuhkan biaya dan memasuki masa injury time. Namun yang perlu disadari juga adalah, dua-duanya berkaitan dengan peningkatan mutu layanan, menuju tata kelola yang baik,” tegasnya.

Perwakilan Pegadaian Berlaga di E-Sport Edutainment Kelas Dunia, Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia 2025

Pihaknya menyadari bahwa komitmen dari pemilik atau pengelola Klinik serta Praktik Dokter mandiri menjadi poin yang sangat penting dalam transformasi klinik.

“Bicara kendalanya tentu banyak, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia terutama tenaga kerja IT terutama di klinik, namun bisa disederhanakan dengan bekerjasama dengan mitra teknologi dengan kendali yang masih dipegang oleh para pemilik atau pengelola,” tambahnya.

Sebagai penutup, ia menekankan pentingnya memahami regulasi terkait implementasi RME dan akreditasi klinik.

“Pada akhirnya memahami peraturannya akan mempermudah implementasinya karena bagaimanapun, kendali harus tetap dipegang oleh pemilik dan pengelola Klinik atau Praktik Dokter Mandiri. Karena perlu diingat keterikatannya erat antara implementasi RME dengan proses akreditasi yang juga akan bapak/ibu hadapi,” ujarnya.

Sementara itu, Chief Technology Officer Klinik Pintar, Bukhori Muhammad Aqid memaparkan mengenai manfaat transformasi klinik.

“Terdapat beberapa manfaat yang akan didapatkan pengelola dan pelayanan klinik yaitu efisiensi operasional, pengelolaan data pasien, peningkatan kepuasan pelayanan untuk pasien, integrasi dengan sistem kesehatan lainnya dan keamanan data dan privasi,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya