Lulur Tradisional Khas Bugis Siap Ramaikan Pasar Produk Kecantikan Internasional

Bea Cukai membantu UMKM melepas ekspor produk lulur tradisional
Sumber :
  • Bea Cukai

VIVA – Bedda lotong atau bedak hitam merupakan lulur tradisional yang telah terkenal sejak lama di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Suku Bugis. Lulur tradisional yang terbuat dari beras berkualitas dan dikombinasikan dengan rempah alami pilihan ini membawa beragam manfaat, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Tak hanya masyhur di dalam negeri, produk ini pun berpotensi besar menembus pasar produk kecantikan internasional.

Pertamina Juara 1 Transaksi di PaDi UMKM 2024, Berhasil Bangun Ekosistem UMKM Berkelanjutan

Bea Cukai Sangatta bersama Dinas Koperasi (Diskop) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kutai Timur dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur menangkap potensi bedda lotong dan membantu UMKM produsen lulur ini, Henny Beauty, untuk dapat mengekspor produknya. Asistensi ekspor untuk Henny Beauty berbuah manis dengan berhasilnya UMKM ini melepas ekspor produknya ke Tiongkok pada tanggal 27 Juli 2023 lalu.

"Henny Beauty ini merupakan UMKM pertama yang melakukan koordinasi dengan Bea Cukai Sangatta untuk kegiatan ekspor. Sebenarnya, UMKM ini sudah yang kesekian kalinya melakukan ekspor, bahkan produknya telah merambah beberapa negara, seperti Taiwan, Malaysia, Australia, Singapura, dan Arab Saudi. Namun, hanya dalam jumlah kecil. Pelepasan ekspor perdana produk kecantikan Henny Beauty dalam jumlah besar ini merupakan bukti nyata bahwa UMKM di Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi besar dan mampu menembus pasar internasional," ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Sangatta, Wahyu Anggara.

UMKM Binaan Pertamina Tembus Potensi Bisnis Rp4,6 Miliar di Forum B2B PaDi UMKM Expo 2025

Ia pun menegaskan bahwa Bea Cukai Sangatta ke depannya akan terus bekerja sama dengan UMKM dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam membantu para pelaku UMKM melakukan kegiatan ekspor. Selanjutnya, menurut Wahyu masih ada satu lagi pelaku UMKM yang akan melakukan ekspor.

"Kami harap ekspor ini tidak hanya sekali, dan akan terus berlanjut makin besar. Kami siap terus membantu rekan-rekan UMKM di Kutai Timur. Akan kami dorong terus agar makin banyak UMKM yang berhasil melakukan ekspor," tutup Wahyu.

Dari Wilayah Kepulauan, UMKM Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI
Napi di Lapas Ciamis merajut benang sabut menjadi jaring

Coir Net Karya Warga Binaan Lapas Ciamis Rambah Pasar Internasional, Diekspor ke Korsel dan Jepang

Lapas Kelas IIB Ciamis mencatatkan momen bersejarah lewat ekspor perdana Coir Net (jaring sabut kelapa) ke Korea Selatan dan Jepang. 

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2025