Bea Cukai Dukung Inisiatif Multimoda untuk Ekspor Briket Pertama dari Semarang

Bea Cukai mendorong proses bisnis ekspor briket arang batok kelapa
Sumber :
  • Bea Cukai

VIVA – Bea Cukai Tanjung Emas bekerja sama dengan PT Bintang Laut Platinum, CMA CGM, dan KAI Logistik untuk mendorong proses bisnis ekspor briket arang batok kelapa melalui sistem multimoda. Proses multimoda ini menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia dan ditujukan untuk mengembangkan kemajuan ekspor di Indonesia.

3 Negara Ini Jadi Tujuan Ekspor Non-migas Terbesar RI di Januari-Juni 2025

PT Bintang Laut Platinum sebagai perusahaan pengangkutan bersama dengan KAI Logistik dan CMA CGM (Shipment) berkolaborasi dalam mengawal pelaksanaan multimoda ini. Penerapan teknologi canggih dan integrasi sistem menjadi kunci dalam kesuksesan perjalanan briket arang batok kelapa yang diproduksi di Jawa Tengah dapat diekspor hingga ke negara di Timur Tengah.

Melalui skema multimoda ini pelayanan outward manifest ekspor briket arang batok kelapa dilakukan dalam sekali proses melalui Bea Cukai Tanjung Emas. Hal ini merupakan upaya dan dukungan Bea Cukai dalam mendukung percepatan pelayanan, efisiensi biaya logistik hingga, dan ekspansi pasar produk ekspor.

Ekspor RI Januari-Juni 2025 Didominasi CPO hingga Komponen Elektronik

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Galih Elham Setiawan, mengungkapkan, “Dengan kerja sama yang solid antara pihak-pihak terkait, kami telah menyediakan fasilitas dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan kelancaran proses logistik.” Briket arang memiliki sifat mudah terbakar dan menghasilkan energi panas yang tinggi. Perlu adanya penanganan khusus dalam pengangkutan komoditas tersebut. Hal ini menjadi latar belakang PT Bintang Laut Premium untuk melakukan multimoda Semarang-Surabaya-Timur Tengah.

Dengan menggunakan kombinasi transportasi darat (kereta) dan laut, ekspor briket dari pabrik di Jawa Tengah menuju pelabuhan Surabaya sebagai tahap awal sebelum melanjutkan perjalanan ke negara-negara Timur Tengah. “Inisiatif ini adalah tonggak sejarah bagi industri ekspor Indonesia, menandai langkah maju dalam penerapan sistem logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan,” tambah Iko, sebagai Direktur Eksekutif PT Bintang Laut Platinum.

Neraca Dagang RI Surplus US$4,1 Miliar di Juni 2025, BPS: 62 Bulan Berturut-turut

Bea Cukai akan terus dukung inovasi dan inisiatif dari seluruh stakeholder khusunya ekspor. Harapannya multimoda ini tidak hanya dilaksanakan di Tanjung Emas saja melainkan di seluruh armada yang tersebar di Jawa Tengah, sehingga dapat memberikan efisiensi biaya logistik terhadap pelaku usaha.

Pihak terkait berharap bahwa keberhasilan inisiatif multimoda ini akan membuka pintu bagi lebih banyak pelaku industri untuk bergabung, memperluas jangkauan pasar ekspor Indonesia, serta meningkatkan daya saing di pasar global.

Suasana kegiatan di terminal peti kemas (Foto ilustrasi).

BPS: AS Sumbang Surplus Neraca Perdagangan Terbesar RI di Semester I-2025

Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar bagi Indonesia, dengan nilai mencapai US$9,92 miliar di periode Januari-Juni 2025.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025