Libatkan Elemen Masyarakat, Pemerintah Genjot Vaksinasi Lansia

Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bantu lansia jalani vaksinasi Covid-19.
Sumber :

VIVA – Vaksinasi lansia terus digenjot pemerintah bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat. Diakui sektor ini capaiannya belum sesuai harapan, disebabkan beberapa hal seperti hambatan akses serta faktor informasi yang keliru. 

Pasien Omicron Meninggal Dunia, Kemenkes: Lansia Belum Vaksinasi

Sementara, kelompok ini berisiko tinggi mengalami gejala yang lebih berat saat terpapar virus COVID-19.

Kelompok lansia selalu menjadi prioritas vaksinasi COVID-19, termasuk di Indonesia yang telah memulai vaksinasi lansia sejak Maret 2021. Namun hingga saat ini, baru 43% sasaran vaksinasi lansia mendapatkan dosis pertama.

Vaksinasi untuk Anak 6 Tahun-11 Tahun Dinilai Aman dan Bermanfaat

Hal ini justru berbanding terbalik dengan capaian vaksinasi secara umum, di mana 61% sasaran sudah tervaksinasi, sehingga kurang sekitar 40% yang harus dikejar.

Demikian disampaikan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Kamis (11/11/2021).

Hindari Lonjakan Kasus, Pemerintah Atur Mobilitas di Adendum SE No.24

Ia melanjutkan, karena itu, maka pemerintah menetapkan kebijakan vaksinasi lansia jadi salah satu indikator penurunan level PPKM kabupaten/kota guna mendorong percepatannya.

“Targetnya, minimal dosis pertama dikejar sampai akhir Desember 2021. Karena kita tahu, kesakitan dan kematian pada usia di atas 59 tahun meningkat 6-7 kali lebih tinggi daripada non lansia,” tutur Nadia, seraya menambahkan bahwa kita harus melihat pengalaman Singapura, di mana sebagian besar kasus meninggal adalah lansia yang belum tervaksinasi sehingga kerentanannya tinggi.

Nadia kembali menjelaskan, kelompok lansia tidak perlu khawatir karena vaksin COVID-19 sudah melalui uji klinis, sangat aman dan efek sampingnya kecil. Pada hasil uji klinis, usia tidak mempengaruhi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

“Justru vaksin COVID-19 ini ditujukan bagi lansia dan orang yang punya komorbid, karena itulah kelompok yang terbanyak terdampak dengan sakit parah bahkan kematian,” paparnya.

Bila target vaksinasi tidak tercapai, kata Nadia, maka Indonesia tidak bisa seutuhnya membentuk kekebalan kelompok. Wilayah dengan cakupan vaksinasi di atas 70%, situasi pandemi dapat beralih ke endemi, kasus akan sangat rendah.

Sementara di daerah yang belum mencapai tar get vaksinasi, maka seperti halnya cakupan vaksinasi imunisasi rutin, pada daerah tersebut potensi kejadian luar biasa pasti akan mudah terjadi dan akan mengganggu kabupaten kota lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya