Jalan Tengah KPAI dan PB Djarum Setop Audisi Umum Bulutangkis

Suasana Audisi PB Djarum di Bandung
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Perbedaan pendapat yang terjadi antara Perhimpunan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) dan Komisi Perlindungan Anak (KPAI) membuat Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir angkat bicara.

Sebagai Ketua Umum KOI, Erick mengaku prihatin dan ingin mencari jalan tengah atas perbedaan kedua lembaga yang sebenarnya ingin sama-sama membangun bangsa Indonesia ini.

Erick menilai, di satu sisi KPAI ingin memberikan perlindungan kepada anak. Namun, di sisi lain olahraga Indonesia saat ini masih sangat bergantung dari peran dunia usaha, dalam upaya membantu pembibitan atlet maupun prestasi olahraga Indonesia.

"Kami secara internal akan berdiskusi dan kemudian memanggil kedua pihak untuk duduk bersama. Karena sebenarnya, baik PB Djarum maupun KPAI memiliki tujuan yang sama, ingin membangun negara kita tercinta ini,” ucap Erick dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Minggu, 8 September 2019.

Ia juga mengatakan bahwa baik KPAI maupun PB Djarum merupakan dua lembaga yang sama-sama dibutuhkan untuk bangsa Indonesia.

“Oleh sebab, itu saya ingin kedua pihak duduk bersama sehingga mendapatkan solusi terbaik untuk bangsa kita, khususnya dunia olahraga," ujarnya.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir saat berkunjung ke redaksi VIVA di Jakarta, 24 Januari 2019.Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir saat berkunjung ke redaksi VIVA di Jakarta, 24 Januari 2019. (VIVA/M Ali Wafa)

Erick, yang juga merupakan anggota Dewan Olimpiade Dunia ini menambahkan, cabang olahraga bulu tangkis hingga saat ini termasuk satu dari sedikit cabang olahraga yang mampu menyumbang medali emas bagi Indonesia di kancah Olimpiade. Itulah sebabnya, ia ingin mencari solusi terbaik atas perbedaan pendapat yang saat ini terjadi.

Mencuri Hati Legenda Bulutangkis Indonesia di Audisi PB Djarum

"Saya ingin kita semua tidak terjebak dalam pemikiran yang berbeda tanpa adanya solusi untuk membangun bangsa Indonesia,” kata Erick.

Sebagai informasi, polemik ini terjadi karena KPAI menganggap PB.Djarum telah melakukan eksploitasi pada anak-anak dalam acara Audisi Djarum. Setelah KPAI beberapa kali melayangkan protes, baru-baru ini pihak Djarum mengatakan akan menghentikan  program pencarian bakat pemain bulu tangkis yang sudah digelar sejak tahun 2006 silam.

1.966 Anak Merintis Mimpi di Audisi PB Djarum, Kevin Sanjaya hingga Susy Susanti Jadi Pencari Bakat
Pemain Como 1907 rayakan gol

Kisah Bos Djarum Bangkitkan Bulutangkis Indonesia hingga Gebrak Serie A Lewat Como 1907

Budi Hartono masih berusia 28 tahun ketika setiap sore pada 1969, brak atau tempat karyawan melinting rokok di pabrik rokok keluarga disulap menjadi tempat bulutangkis

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2025