Pengakuan Pelatih Uzbekistan Usai Dihantam Timnas Indonesia di Piala Kemerdekaan

Duel Timnas Indonesia U-17 vs Uzbekstan U-17
Sumber :
  • Instagram @timnasindonesia

VIVA – Timnas U-17 Indonesia berhasil meraih kemenangan perdana di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Garuda Asia sukses menumbangkan Uzbekistan 2-0 di laga kedua, usai sebelumnya hanya bermain imbang kontra Tajikistan.

Manajer Timnas Indonesia Ungkap Kabar Baik dari Emil Audero

Bagi Uzbekistan, kekalahan dari Indonesia menambah derita mereka. Sebelumnya, tim asuhan Sergey Chigodaev juga tumbang di tangan Mali.

Pelatih Uzbekistan U-17, Sergey Chigodaev, mengakui bahwa kemenangan Indonesia memang layak. Menurutnya, sejak menit awal laga, anak asuhnya benar-benar kesulitan mengimbangi permainan tim tuan rumah.

Terpopuler: 2 Skema Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pemain Naturalisasi Malaysia Buka Suara

“Saya ingin mengucapkan selamat atas pertandingan ini, selamat atas kemenangan kalian. Pertandingan ini sangat ketat, banyak momen bagi kedua tim, tetapi sayangnya kami gagal menyelesaikannya dan Indonesia yang menentukan hasilnya,” kata Chigodaev.

Ia menambahkan, meski kalah, pertandingan ini menjadi bahan evaluasi penting bagi timnya sebelum menghadapi laga terakhir melawan Tajikistan. Chigodaev juga kagum dengan permainan Indonesia yang tampil percaya diri di depan publik sendiri.

Pemain Timnas Indonesia U-17 Mathew Baker Dapat Kontrak Profesional dari Melbourne City FC

“Secara keseluruhan, banyak hal yang harus kami perbaiki. Semua pertandingan ini membantu kami, tidak ada yang benar-benar baru, tapi kami tahu Indonesia tim yang sangat terorganisir. Kami sudah mempersiapkan diri, tapi begitulah sepakbola, kadang menang, kadang kalah,” lanjutnya.

Pemain Uzbekistan Sindir Keputusan Wasit

Tak hanya pelatih, pemain Uzbekistan, Atabekov Khusanboy, juga angkat suara. Ia menilai Timnas U-17 Indonesia memang bermain lebih baik, tapi menyayangkan beberapa keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya.

“Tim lawan bermain bagus, tapi saya rasa ada momen yang tidak adil. Seharusnya kami mendapat penalti, tapi wasit menutup mata karena ini pertandingan kandang. Itu yang membuat sedikit tidak seimbang,” ujar Khusanboy.

Meski begitu, Khusanboy tetap mengakui banyak momen berbahaya yang diciptakan Indonesia. “Kami kurang beruntung, dan mereka berhasil memanfaatkannya dengan baik,” tambahnya.

Dengan hasil ini, peluang Indonesia terbuka lebar untuk menjadi juara grup. Laga pamungkas melawan Mali bakal jadi penentuan langkah Garuda Asia di Piala Kemerdekaan 2025.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya