Mampu Hukum Rusia, FIFA Tak Mau Sanksi Israel meski Sudah Didatangi FA Palestina

Presiden FIFA, Gianni Infantino di acara G20
Sumber :
  • Gianni Infantino

VIVA – Presiden FIFA, Gianni Infantino, baru saja bertemu dengan Presiden PFA Jibril Rajoub di markas FIFA, Zurich, Kamis 2 Oktober 2025.

Hamas Klaim Butuh 10 Hari Cari Jenazah Sandera Israel

 Dalam pertemuan tersebut, Rajoub mendesak agar FIFA bertindak tegas terhadap Israel yang disebut melakukan genosida di Gaza dalam dua tahun terakhir.

Akan tetapi. Infantino memberi sinyal jelas bahwa FIFA tidak akan menghukum Israel. Ia menegaskan bahwa FIFA tidak bisa mencampuri konflik geopolitik.

Bantuan Pangan RI ke Palestina Capai Rp 200 Miliar, Dari Makanan hingga Suplemen

“Di FIFA, kami berkomitmen menggunakan kekuatan sepak bola guna menyatukan masyarakat di dunia yang terpecah belah. Pikiran kami bersama mereka yang menderita dalam berbagai konflik di seluruh dunia saat ini, dan pesan terpenting sepak bola adalah perdamaian dan persatuan,” kata Infantino

“FIFA tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik, tetapi dapat dan harus mempromosikan sepak bola dengan memanfaatkan nilai-nilai pemersatu, pendidikan, budaya, dan kemanusiaannya,” ujarnya menambahkan.

Israel-Hamas Sepakat Bebaskan Sandera dalam 72 Jam: 20 Warga Israel Ditukar 2.000 Tahanan Palestina

Infantino juga menyampaikan hal senada melalui akun Instagram resminya usai bertemu dengan Rajoub. Ia mengaku sudah menyampaikan posisi FIFA terhadap desakan sanksi Israel.

“Saya bertemu dengan Presiden PFA Jibril Rajoub di Zurich untuk membahas situasi di Timur Tengah. Kita semua harus mempromosikan perdamaian dan persatuan, terutama dalam konteks situasi tragis yang terjadi di Gaza,” tulis Infantino.

Di sisi lain, Infantino memuji ketangguhan PFA di tengah situasi sulit yang dihadapi. “Saya menegaskan kembali komitmen FIFA untuk menggunakan kekuatan sepak bola guna menyatukan masyarakat di dunia yang terpecah belah,” imbuhnya.

Sikap FIFA ini menuai kritik karena dianggap menerapkan standar ganda. Sebab, ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, FIFA langsung menjatuhkan sanksi berat.

Kala itu, FIFA bersama UEFA membekukan Rusia dari seluruh kompetisi internasional. Tim nasional hingga klub-klub Rusia dilarang tampil di ajang resmi, termasuk Spartak Moskow yang dikeluarkan dari Liga Europa.

Selain itu, sejumlah federasi kuat Eropa seperti Inggris, Polandia, Swedia, hingga negara-negara Britania Raya menolak bertanding melawan Rusia. Federasi Sepak Bola Inggris (FA) bahkan bersuara lantang agar Rusia dikucilkan dari dunia olahraga.

Tak hanya FIFA dan UEFA, Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga mengajukan Rusia ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Langkah ini diperkuat dengan pengusiran investor Rusia dari Inggris, termasuk Roman Abramovich yang harus melepas kepemilikan Chelsea.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya