KALEIDOSKOP 2016

F1 'Terjangkit' Demam Rio Haryanto dan Kejutan Rosberg

Pembalap Manor Racing, Rio Haryanto.
Sumber :
  • REUTERS/Sergio Perez

VIVA.co.id – Sebuah kabar membanggakan terdengar pada Kamis, 18 Februari 2016, silam. Saat pemilik Manor Racing, Stephen Fitzpatrick, mengumumkan resmi bergabungnya Rio Haryanto dengan tim Formula One (F1) tersebut.

Pesta Pernikahan Rio Haryanto Berlanjut, 4500 Orang di Solo Hadiri Acara Sang Pembalap F1 Pertama Indonesia

"Kami mengumumkan Rio Haryanto sebagai pembalap kedua di Manor untuk tahun 2016. Rio sudah menjadi pembalap kart sejak usia enam tahun. Ia adalah pembalap yang ulet, ia membuat kesan yang menarik pada balapan GP2 tahun lalu," ujar Fitzpatrick.

Lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993 dari pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati. Rio ikut menurunkan kecintaan sang ayah pada dunia balap dan ternyata memiliki bakat terpendam.

Resmi Menikah, Maskawin Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou Jadi Sorotan

Dalam rentan 10 tahun saja, Rio sudah berhasil menjadi juara umum ajang Formula BMW dengan total 14 podium. Kelas GP3 dan GP2 pun berhasil dilewatinya dengan catatan cukup impresif.

Tak mengherankan, keberhasilan Rio menembus panggung F1 pun menghadirkan euforia luar biasa di masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, akhirnya bendera Merah Putih akan terpampang di balapan paling bergengsi di dunia tersebut.

Mantan Pembalap F1 Rio Haryanto Resmi Menikah dengan Athina Papadimitriou

"Saya masih harus bekerja keras karena saya tidak ingin menjadi wakil Indonesia saja, tetapi saya ingin memberikan prestasi," tutur Rio saat konferensi pers di Kantor Pertamina, Jakarta, Kamis 18 Februari 2016.

Tetapi, usaha Rio untuk tampil di F1 tidak mudah, penuh tantangan dan usaha keras. Ia harus mengeluarkan dana sebesar 15 juta Euro atau senilai Rp266 miliar untuk mengamankan kursinya di Manor.

Bantuan PT. Pertamina sebesar 5 juta Euro memberikan nafas buat Rio untuk fokus membalap, sembari mencari kekurangan dana yang harus dilunaskan.

"Tanpa ada bantuan dari pemerintah dan Pertamina, saya tidak mungkin bisa tampil di ajang Formula 1," tambah pria 23 tahun tersebut.

Ekspektasi Tinggi Berujung Kecewa

Ekspektasi Tinggi Berujung Kecewa

Balapan pertama Rio di GP Australia pun menjadi perhatian masyarakat. Warga berbondong-bondong nonton bareng, sosial media pun dihujani dengan ucapan selamat dan semoga sukses untuk sang pembalap.

Tapi, penampilan Rio masih kurang maksimal. Pada sesi latihan pertama hari Jumat, 18 Maret 2016, Rio sempat melebar sampai akhirnya masuk gravel. Hujan deras yang mengguyur sirkuit Albert Park membuat Rio kesulitan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya