Kisah Atlet Angkat Berat yang Lumpuh Usai Disuntik
- Ni Nengah Widiasih
"Anak SD itu gimana sih, saya saja saat itu masih ingusan. Masih suka main pasaran, main boneka, ini disuruh latihan yang berat. I Ketut Mija Srinama (mantan atlet angkat besi), pelatih saya ketika itu selalu menunggu saya di depan gerbang untuk mengajak latihan, tapi saya menangis dan tidak mau latihan," kata dia.
Menurut Ni Nengah, I Ketut Mija merupakan sosok yang berhasil mengubah dirinya menjadi seorang atlet.
"Saya ingat kata-katanya saat itu, 'Saat ini kamu tidak akan paham, tapi setelah kamu jadi atlet sukses, kamu akan paham apa yang saya ajarkan ke kamu'," ujarnya.
Kini setelah Ni Nengah benar-benar menjadi atlet, prestasinya pun tidak bisa dianggap remeh.
"Saya selalu memiliki keinginan untuk semakin bisa menjadi yang terbaik dalam setiap kejuaraan yang saya ikuti. Paralympic 2012 di London saya sudah turun, tapi cuma peringkat 5 besar dunia. Setelah di London 2012 itu, Ni Nengah berdoa kepada Tuhan, jika ia diberi kesempatan lagi di Paralympic maka pulang akan membawa medali. Ternyata Tuhan mengabulkan doa saya," ujar Ni Negah.
Ni Nengah masih memiliki ambisi yang besar cabang olahraga ini. Jika lolos Paralympic Tokyo 2020, maka ia ingin memberikan medali lebih baik lagi.
Ni Nengah juga bercita-cita ingin memiliki sendiri tempat kebugaran (gym) dan tempat latihan untuk angkat berat di Bali.
"Saya ingin memiliki gym sendiri, tahu sendiri kan kalau kita mau nge-gym itu harganya mahal. Saya ingin membantu mereka yang memiliki semangat di angkat berat untuk bisa berlatih, tidak hanya untuk difabel saja, tapi juga untuk orang normal," katanya. (one)
Baca: Kisah Mengerikan Atlet Indonesia Dikejar 'Nenek Gayung' di Jepang
