Target 2 Emas PON 2024, Atlet Esports Sumut Latihan di Rental Playstation

Pengprov ESI Sumut, saat menggelar jumpa beberkan persiapan hadapi PON 2024
Sumber :
  • B.S. Putra (Medan)/ VIVA

Dia memperkuat Team Dominatus dan diharapkan bisa menjadi andalan. Namun tak dipungkiri persoalan peralatan jadi kendala. Apalagi esports terkait teknologi.

FORNAS NTB 2025, Magnet Baru Sport Tourism dan Bukti Kesiapan Jadi Tuan Rumah Event Dunia

Turnamen eSports Lead National Series Mabarkuy 2022.

Photo :
  • Dok. Istimewa

"Kebanyakan dari 4 nomor dari menggunakan handphone. Setiap tahunnya semakin berkembang. Anak-anak pelatda punya kemampuan finansial yang belum cukup matang. Kita berharap ada bantuan juga untuk pengadaaan HP tersebut. Sementara untuk Nomor PES kebutuhannya PS5. Platformnya konsol. Saat ini kita belum punya. Kita masih PS4. Jadi kita ke tempat teman yang punya atau ke rental," jelas Max.

Fornas 2025 Resmi Dibuka, Pemanasan NTB Jadi Tuan Rumah PON 2028

Kendala lainnya menurut Max adalah para atlet yang masih sekolah tingkat akhir harus menjalani ujian.

"Mereka punya banyak jadwal les. Persiapan kuliah. Sulit mengikuti program latihan yang kita berikan dengan 4-5 hari dalam seminggu. Kita berlatih secara online dan offline," bebernya.

Menuju PON Beladiri 2025, 6.500 Atlet Panaskan Mesin di KONI-Bayan Championship II

Untuk semakin mematangkan atlet, mereka juga menggelar Kejurda esports di Sumut. Formatnya open turnamen. Dari kejurda ini diharapkan menjadi ajang para atlet bertanding.

"Kita terapkan sistem promosi dan degradasi. Jadi mungkin dari kejurda ini kita bisa saring atlet baru yang berpotensi," ucap Max.

Sejauh ini para atlet masih berlatih terpisah sesuai dengan kategori game yang dipertandingkan. Mereka berharap bisa disatukan dalam satu lokasi. Saat ini para atlet dilatih empat pelatih, meskipun ada 5 nomor yang diikuti.

"(Latihan) Freefire di Griya Riyatur, kantor ESI Sumut. Nomor Lokapala di daerah Tanjung Anom. PES pindah-pindah karena menggunakan konsol ke rental di Game Nation Setia Budi II. Mobile legend dan PUBG mobile di daerah Johor di bagi beberapa titik," jelasnya.

Sementara itu Wasping KONI Sumut untuk cabor E-Sport Muhammad Syahrir mengatakan saat ini yang harus jadi catatan adalah pengadaan peralatan. Untuk itu dia minta segera ditindaklanjuti Dispora Sumut.

"Hebat pun atletnya kalau mereka ketinggalan kecepatan HP dan tidak ada konsol. Ini jadi catatan penting kita. Selain itu sebenarnya banyak atlet pro kita dari Sumut di luar, tapi sulit kita menariknya karena memang mereka sudah punya penghasilan yang besar berkali lipat dari yang di dapat di sini. Dan belum ada aturan mereka harus balik kandang," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya