Pickleball di Indonesia: Dari Gerilya Lima Orang hingga Panggung Olimpiade

Pickleball
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Di tengah dominasi olahraga tradisional seperti bulu tangkis dan sepak bola, pickleball muncul sebagai cabang olahraga baru yang berkembang pesat di Indonesia. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 oleh Susilo, Sekretaris Jenderal Penemu Pickleball Indonesia, olahraga ini telah mengalami lonjakan popularitas yang luar biasa, dengan jumlah pemain kini mencapai lebih dari 8.000 orang dalam kurun lima tahun.

Kolaborasi NOC Indonesia dan Swasta Perkuat Langkah Tim Merah Putih ke Olimpiade 2028

Perjalanan Awal: Dari Lima Orang ke Ribuan Pemain

Pickleball pertama kali diperkenalkan di Indonesia di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Saat itu, hanya lima orang yang tertarik untuk bermain bersama Susilo. Namun, dengan semangat pantang menyerah, komunitas kecil ini mulai berkeliling ke berbagai daerah dan universitas, memperkenalkan pickleball kepada masyarakat luas.

Mitra Resmi Olimpiade Hingga 2032, Produk Ini Perkuat Sinergi Menuju Masa Depan yang Lebih Inovatif

“Awalnya cuma berlima, tapi kami terus bergerilya,” kata Susilo. “Sekarang, setelah lima tahun, jumlah pemain sudah lebih dari 8.000.” ujarnya ditemui dikawasan Jakarta Pusat, Kamis 27 Februari 2025.

Popularitas pickleball meningkat pesat berkat karakteristiknya yang mudah dipelajari dan menyenangkan untuk dimainkan. Dengan tagline “Pickleball: Easy and Fun”, olahraga ini berhasil menarik minat dari berbagai kelompok usia, termasuk lansia yang masih ingin berkompetisi dalam olahraga.

Rapat Anggota 2025, NOC Indonesia Teguhkan Komitmen Menuju Olimpiade Los Angeles

Apa Itu Pickleball?

Pickleball merupakan olahraga yang menggabungkan elemen dari tiga cabang olahraga: tenis lapangan, bulu tangkis, dan tenis meja. Lapangan yang digunakan berukuran seperti lapangan bulu tangkis, sementara cara bermainnya mirip dengan tenis. Alat pemukulnya, yang disebut paddle, menyerupai bet tenis meja tetapi lebih besar.

Bola yang digunakan juga unik, terbuat dari plastik berlubang sehingga lebih ringan dan tahan lama. “Kalau untuk pemula, bola ini bisa bertahan hingga tiga bulan tanpa pecah,” jelas Susilo.

Dalam hal sistem pertandingan, pickleball menggunakan format yang fleksibel, mulai dari sistem rally point hingga format game dengan skor 11, 15, atau 21, tergantung pada jumlah peserta dan aturan turnamen. Kategorinya pun beragam, mulai dari tingkat pelajar hingga kelompok umur 50, 60, dan bahkan 70 tahun.

Pickleball di Kancah Internasional

Meski tergolong baru di Indonesia, pickleball sebenarnya sudah lama ditemukan di Amerika Serikat, tepatnya di Bainbridge, Washington, pada tahun 1965. Namun, olahraga ini baru mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah mulai menarik perhatian mantan pemain tenis yang ingin mencari alternatif olahraga yang lebih ringan.

Di tingkat internasional, pickleball berkembang pesat di Asia, dengan kejuaraan yang digelar di berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, dan Hong Kong. Indonesia sendiri telah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Pada tahun 2022, tim nasional pickleball Indonesia meraih satu medali emas di nomor ganda putra dan satu perak di nomor tunggal putra dalam ajang Pickleball Series di Bali.

“Pada 2023, kami kembali menorehkan prestasi di Bukit, Bali,” ujar Susilo. “Dan tentu saja, kami terus berupaya meningkatkan prestasi atlet-atlet kita di turnamen internasional berikutnya.”

Menuju Olimpiade: Perjuangan Pickleball Indonesia

Salah satu target besar komunitas pickleball Indonesia saat ini adalah mendapatkan pengakuan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan membawa cabang olahraga ini ke ajang Olimpiade.

“Kami sudah melayangkan surat ke KOI dan akan segera beraudiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga serta stakeholder lainnya,” kata Susilo.

Langkah ini sejalan dengan perkembangan pickleball di tingkat dunia. Pada rapat terakhir Federasi Pickleball Asia di Hong Kong, dibahas upaya mendorong pickleball untuk masuk ke Olimpiade. Hasilnya, dalam laporan terbaru, Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah memberikan “lampu hijau” bagi pickleball untuk tampil sebagai cabang ekshibisi di Olimpiade mendatang.

“Memang baru sebatas ekshibisi, tapi ini langkah besar bagi pickleball untuk masuk ke Olimpiade secara resmi,” tambah Susilo.

Masa Depan Pickleball di Indonesia

Dengan semakin banyaknya turnamen pickleball yang digelar di dalam negeri, seperti ONG Indonesia Open dan Pickleball Series, serta upaya mendorong keikutsertaan pickleball di Olimpiade, masa depan olahraga ini di Indonesia terlihat cerah.

“Ini tugas berat bagi kami, tapi juga peluang besar,” ujar Susilo. “Kami ingin melihat atlet Indonesia tidak hanya bersaing di level Asia, tetapi juga berjuang di Olimpiade.”

Dengan perkembangan yang pesat dan dukungan yang semakin besar, bukan tidak mungkin pickleball akan menjadi salah satu olahraga utama di Indonesia di masa mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya