Bongkar Aib Pribadi, Pengakuan Mengejutkan Mike Tyson Gunakan Kelamin Palsu Untuk....
- Metro
VIVA – Legenda tinju dunia, Mike Tyson, mengungkap fakta mengejutkan soal cara curangnya mengakali tes narkoba selama masa kejayaan kariernya.
Petinju berjuluk Iron Mike itu ternyata menggunakan urin bayinya sendiri agar lolos dari pantauan otoritas antidoping. Hal ini diungkap langsung oleh Tyson saat berbincang dalam podcast miliknya, Hotboxin' with Mike Tyson.
"Saya pernah pakai urin istri, tapi saya khawatir kalau hasilnya nanti keluar hamil. Jadi saya bilang, 'Kita pakai urin bayi saja'," ujar Tyson sambil tertawa mengenang kisahnya.
Tyson memang dikenal sebagai petarung hebat yang mendominasi ring di era 1990-an. Ia bahkan masih memegang rekor sebagai juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah, usai mengalahkan Trevor Berbick pada usia 20 tahun 4 bulan.
Namun di balik kesuksesannya, Tyson juga sempat terseret dalam gaya hidup hedon yang melibatkan penggunaan ganja dan kokain. Agar tetap bisa bertarung tanpa sanksi, ia nekat memanipulasi hasil tes urin.
Lebih unik lagi, Tyson tak segan memakai alat kelamin prostetik (alat kelamin palsu) yang diisi urin bayi saat menjalani tes. Ia bahkan menyebut alat itu dibuat sangat mirip dengan miliknya agar tak menimbulkan kecurigaan.
"Jelas dong, saya pakai yang warna cokelat. Harus mirip lah," ucap Tyson sambil terkekeh saat ditanya apakah alat tersebut menyerupai miliknya.
Percakapan tersebut juga melibatkan Jeff Novitzky, mantan penyelidik kasus doping besar termasuk skandal Lance Armstrong, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Kesehatan Atlet UFC.
Novitzky membenarkan bahwa kekhawatiran Tyson soal urin "hamil" bukanlah isapan jempol. Ia bercerita soal kasus nyata di mana seorang pria justru diketahui menggunakan urin perempuan hamil saat tes, hingga akhirnya ketahuan.
"Petugas bilang, 'Pak, Anda positif hamil. Jadi ini pasti bukan urin Anda!'" cerita Novitzky.
Terlepas dari masa lalunya yang kontroversial, Tyson tetap dikenang sebagai salah satu petinju paling ikonik dalam sejarah olahraga dunia.