Sang Juara Bertahan Tunggal Putra Juga Mundur dari Kejuaraan Dunia

Tunggal Putra Jepang, Kento Momota di Indonesia Open 2021
Sumber :
  • PBSI

VIVA – Usai skuad bulutangkis Indonesia memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memberikan keterangan resmi terkait beberapa hal penting.

Terpopuler: Maarten Paes Bisa Bela Timnas Indonesia, PBSI Geram BWF Ceroboh

Salah satu yang disampaikan BWF adalah mundurnya mantan raja bulutangkis dunia, Kento Momota. Alasannya, pemegang rangking 2 dunia dan juara Kejuaraan Dunia 2019 itu cedera.

"BWF dapat mengkonfirmasi kabar buruk bahwa juara bertahan peringkat 2 dunia tunggal putra Kento Momota telah ditarik keluar karena cedera," tulis BWF dikutip VIVA Bulutangkis, Jumat 10 Desember 2021.

MSEG Buka Cabang di Sunter, Siapkan 10 Lapangan Bulutangkis Berstandar BWF

"Momota juga mengundurkan diri dari BWF World Tour Finals 2021 pekan lalu dengan masalah punggung dan telah kembali ke Jepang".

Selain itu, BWF mengaku kecewa dengan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dan menyayangkan penarikan diri dilakukan usai pengundian.

Benarkah Biaya Sewa Mahal, PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena

"BWF kecewa dengan keputusan PBSI dan menyayangkan penarikan itu dilakukan usai pengundian," katanya.

Meski demikian, BWF dan pihak tuan rumah berjani untuk memberikan rasa aman untuk atlet yang berlaga. Hal itu sesuai dengan saran otoritas kesehatan setempat dan WHO.

"BWF dan Federasi Bulutangkis Spanyol sekarang fokus untuk memberikan Kejuaraan Dunia yang aman dan sukses sesuai dengan saran dan tindakan yang dilakukan oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional, termasuk seperangkat protokol keselamatan yang komprehensif untuk semua pemain, ofisial tim. dan pemangku kepentingan," sambung BWF.

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie

Jonatan Christie Dirugikan di Olimpiade 2024, PBSI Ajukan Protes Resmi ke BWF

PBSI mengajukan protes resmi kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terkait “ketidakadilan” yang diterima tunggal putra Jonatan Christie pada fase grup Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2024