Faktor Utama Tumbangnya 2 Wakil Indonesia di Korea Masters, Jenuh?

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Hasil buruk didapatkan tim Indonesia di BWF World Tour Super 300 Korea Masters 2022. Bagaimana tidak, dua dari empat wakil Merah Putih harus tumbang di babak pertama.

Terpopuler: Kontingen Indonesia Cetak Rekor di Olimpiade Paris, Respon Atlet Panjat Tebing China

Dua wakil yang harus angkat koper lebih awal berasal dari sektor ganda putra. Mereka yang tersisih di babak 32 besar adalah Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Dalam laga yang digelar di Gwangju Yeonju Stadium, Rabu 13 April 2022, Pramudya/Yeremia dikandaskan wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong dengan skor dramatis tiga gim 11-21, 21-16, 20-22.

Veddriq Leonardo Catat Rekor Baru Usai Sabet Emas Olimpiade 2024

Sementara Leo/Daniel dihentikan pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dalam duel rubber game dramatis, 21-13, 19-21, 20-22.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia E Y Yacob Rambitan di BWF World Tour Finals 2021

Photo :
  • PBSI
Terpopuler: Hasil Panjat Tebing Putra Olimpiade Paris 2024, Tim Bulutangkis Indonesia Jadi Korban

Dikatakan pelatih yang mendampingi di Korea, Aryono Miranat, membeberkan penyebab kedua pasangan tersebut tampil di bawah standar. Salah satunya karena mereka tampil kurang tenang.

"Untuk Leo/Daniel hari ini bermain kurang tenang dan kurang kontrol pada saat poin-poin akhir. Pengembalian bola selalu ingin keras baik smash atau drivenya, jadi malah terserang balik," ucap Aryono dalam keterangan pers resmi PBSI yang diterima VIVA.

"Bagi Pramudya/Yeremia kurang lebih sama. Di poin-poin akhir pengembalian bolanya kurang bagus akurasinya, jadi lawan lebih mudah mematikan," tambahnya.

Tak cuma itu, Aryono juga menambahkan bahwa anak-anak asuhnya itu juga masih kurang bisa memanfaatkan kesempatan.

Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Photo :
  • instagram.com/badminton.ina

"Dua-duanya hampir sama, pada saat ada kesempatan untuk mendapat poin malah kurang kontrol, kurang tenang. Jadi malah akurasi pengembaliannya tidak bagus. Posisi kita jadi kurang baik, jadi waktu diserang balik mudah dimatikan," ujar Aryono.

Kendati demikian, Aryono menampik jika kekalahan ini muncul akibat rasa jenuh yang melanda. Tapi, murni karena banyak kesalahan sendiri.

"Tidak bisa dikatakan jenuh, justru ini bagus buat mereka bermain dengan lawan yang bervariasi jadi bisa menambah jam terbang," terang Aryono.

Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana

Photo :
  • Instagram: badminton.ina

"Permainan sudah cukup baik, hanya saja harus dibenahi ketenangannya, kontrolnya, unforced errornya. Di samping ada beberapa kekurangan dari segi teknik," pungkasnya.

Dengan hasil ini, tinggal tersisa dua wakil Indonesia di babak 16 besar. Yaitu, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ganda putra) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).

Indonesia juara Piala Suhandinata 2024

Selamat! Indonesia Juara Piala Suhandinata 2024, Begini Kata Para Pemain

Para anggota tim bulutangkis junior Indonesia mengungkapkan kesan mereka setelah keluar sebagai pemenang Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior Beregu Piala Suhandinata 2024

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2024