Ivan Gunawan
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Ivan Gunawan awalnya dikenal sebagai desainer. Namun kemudian dia mulai melebarkan sayap sebagai presenter dan pemain film. Bukan itu saja keponakan desainer kondang Adjie Notonegoro ini juga menjajal dunia tarik suara.
Ivan Gunawan lahir di penghujung tahun, tepatnya di Jakarta pada 31 Desember 1981. Ivan Gunawan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Dua kakaknya adalah Eman Sadiani dan Indra Gunawan yang lahir dari orang tuanya Bambang Cahyo Gunawan dan Erna Gunawan dari kedua orangtuanya inilah perawakan tinggi besar Ivan didapat.Â
Saat kecil Ivan dan keluarganya belum sempat punya rumah sendiri. Mereka tinggal ramai-ramai dengan saudara yang lain di rumah di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Mendawai 1 N0 92.Â
Di tempat itulah Ivan mulai berkenalan dengan aktivitas mendesain. Di lantai bawah ada butik pamannya desainer Adjie Notonegoro. Di lantai atas ada para penjahit yang bekerja untuk Adjie. Ivan yang hidup di ruko kemudian menjadi terbiasa berbisnis.Â
Saat memasuki usia sekolah, TK dan SD, Ivan bersekolah di Singapura. Karena ayahnya yang diplomat berdinas di sana. Negara itu tempat dinas pertama ayahnya. Mereka lalu tinggal di sebuah apartemen yang penghuninya banyak dari Indonesia.Â
Ivan sekeluarga lalu pindah ke Hongkong. Di kelas 3 SD Ivan kembali ke Jakarta. Sifat malasnya tak berubah, sehingga ia sempat tidak naik kelas. Selain itu, dia dianggap stres dengan sistem pendidikan di Jakarta. Oleh keluarganya akhirnya Ivan diikutkan berbagai les.Â
Pada tahun 1993, bapaknya berdinas di Kiev, Ukraina. Saat itu, Ivan sudah lulus SD. Nah, lantaran di Kiev tak ada sekolah Indonesia, Ivan akhirnya disekolahkan di sekolah Indonesia di Moskow, Rusia. Jarak Kiev-Moskow cukup jauh, seperti Jakarta-Yogyakarta. Untuk itu Ivan menyewa apartemen sendiri.
Hidup tanpa orang tua membuat Ivan lebih mandiri. Ngurus apa-apa sendiri. Mengelola keuangan pun sendiri. Cukup atau tidak cukup, Ivan hanya diberi oleh bapaknya uang saku 15 dolar AS per pekan. Uang itu memang hanya untuk jajan dan ongkos bersekolah. Kalau untuk makan, sudah dititipkan oleh bapak dan ibunya lewat kepala sekolah. Yah, di sanalah Ivan mendapat pendewasaan hidup.