Merinding! Kisah Nyata Konser Ghaib di Kaki Gunung Merapi, Penonton Hening Tanpa Ekspresi
- YouTube: RJL 5
Mulai rangkaian acara
Sofi tetap profesional dan tampil membawakan lagu demi lagu. Ia sempat mencoba mencairkan suasana dengan melemparkan pertanyaan dan candaan kepada para penontonnya, namun tidak ada yang merespons.
Sofi mengaku, mereka tak diberi izin turun panggung untuk beristirahat. Sampai ada seorang ustad menaiki panggung dan mengisi ceramah. Lagi lagi hal cukup aneh Sofi rasakan saat itu. Ustaz tersebut bercermah soal kematian dan ajal, jauh dari yang biasa dibawa seorang penceramah di acara tasyakuran.
Film horor Jangan Sendirian.
- Istimewa
Singkat cerita, selesai mengisi acara, Sofi yang sudah ketakutan meminta untuk segera pulang. Ia dengan panik meminta teman-temannya segera berkemas dan segera pergi dari lokasi tersebut.
Namun, lanjut dia, teman-temannya masih belum mau pulang karena disuguhkan makanan oleh pemilik rumah. Sofi melihat makanan yang dihidangkan bukan makanan atau lauk pada umumnya, namun entah kenapa rekan rekannya makan dengan lahap.
“Teman-teman ku di situ pada makan, pas aku lihat makanannya, yang aku lihat itu bunga sajen, oseng-oseng bunga,” ungkap Sofi.
Sambil menunggu rekannya makan, Sofi mengajak ibu yang menghidangkan makanannya untuk mengobrol.
“Bu, ngapunten nggih, ini acara apa ya? pengantinnya mana ya?” tanya Sofi berusaha untuk ramah.
“Pengantinnya wes (sudah) mati nduk,” jawab sang ibu dengan ekspresi datar.
Mendapat jawaban itu, Sofi dan teman-temannya pun terkejut, mereka kemudian meminta izin untuk meninggalkan tempat tersebut. Tak terasa saat itu waktu menunjukkan pukul 2 dini hari. Rombongan melaju dengan kecepatan tinggi dan terus membunyikan klakson secara bersahut-sahutan di jalan yang gelap dan sepi.
Pada akhirnya Sofi dan rombongan berhasil menemukan jalan yang diterangi lampu. Ia pun mengaku senang saat melewati jalan tersebut.
Pada akhirnya mereka berhasil menemukan jalan raya yang dilalui banyak kendaraan hingga berhasil kembali ke Yogyakarta.