Viral SPBU Swasta Ramai Pemobil Usai Isu Pertamax Oplosan Mencuat
- Instagram @yosuasep
Jakarta, VIVA – Kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, Subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 tengah menjadi sorotan publik. Modus yang dilakukan terbilang culas, yakni dengan mengoplos bensin jenis Pertalite dengan Pertamax.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, diduga terlibat dalam pengadaan produk kilang yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Ia membeli bahan bakar minyak (BBM) Ron 90 dengan harga BBM Ron 92, lalu mencampurnya agar sesuai dengan spesifikasi Ron 92.
“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS (Riva) melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92, padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 atau lebih rendah (dari Ron 92) kemudian dilakukan blending di storage atau depo untuk menjadi Ron 92,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, Selasa, 25 Februari 2025, dikutip VIVA.co.id.
Skandal ini berdampak besar pada kepercayaan masyarakat terhadap SPBU pelat merah. Setelah isu ini mencuat, beredar video antrean panjang di SPBU swasta berlogo kerang kuning yang menjadi viral di media sosial.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan ditetapkan tersangka
- Antara
Seperti yang diunggah akun Instagram @yosuasep yang diunggah kembali oleh akun Instagram @mood.jakarta, menunjukkan antrean kendaraan mengular hingga ke jalan raya demi mengisi bahan bakar.
Video tersebut diunggah pada Rabu, 26 Februari 2025, namun lokasi kejadian tidak disebutkan.
Unggahan ini pun memicu berbagai reaksi warganet. Banyak yang menyebut fenomena ini sebagai bukti ketidakpercayaan masyarakat terhadap SPBU milik pemerintah.
“Bukti masyarakat mulai enggak percaya SPBU pelat merah dan mulai beralih ke swasta,” tulis salah satu warganet di kolom komentar.
“Udah enggak percaya Pertamina,” ujar netizen lainnya.
“Fenomena abis dicurangi pelat merah,” tulis komentar lainnya.