Tiga Remaja Ini Dikeroyok Saat Tadarusan di Masjid, Ayah Korban Syok dan Meninggal

Tiga Remaja Ini Dikeroyok Saat Tadarusan di Masjid
Sumber :
  • Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo

Aceh, VIVA – Ada sebuah insiden memilukan di mana ada tiga remaja dikeroyok oleh lima remaja lain ketika sedang melaksanakan tadarusan di masjid.

Pengakuan Mencengangkan Pria di Tambora yang Bawa Kabur ABG, Dicabuli di Beberapa Lokasi

Kejadian ini diketahui terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral di media sosial. Untuk lokasi kejadian terjadi di masjid Kecamatan Bener Kelipah, Bener Meriah, Aceh.

Ilustrasi umat Islam yang tengah mengaji.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Dorong Literasi Keuangan Anak dan Remaja, Ajaib Luncurkan 'Aura of the Future Fund'

Dalam video yang beredar, terlihat ketiga remaja tersebut tengah membaca Al-Qur'an bersama di dalam masjid, tiba-tiba datang sekelompok remaja lain dan langsung mengeroyok mereka tanpa alasan yang jelas.

Alhasil, pihak kepolisian setempat telah turun tangan dan saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut.

Penembakan di Manhattan AS, 5 Orang Tewas Termasuk Polisi dan Pelaku

Menurut, Kapolsek Bandar, Ipda Gunawan AD, menyebut ketiga korban tersebut adalah Candra (16), Hairul Hadi (16), dan Ikram (16) yang dianiaya oleh lima pelaku berinisial YN (16), TA (16), AK (16), RD (16), dan IN (16).

Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka fisik bagi para korban, tetapi juga menyebabkan duka mendalam bagi salah satu keluarga korban. Ayah dari salah satu remaja yang menjadi korban mengalami syok setelah mengetahui peristiwa tersebut dan akhirnya meninggal dunia.

Hal itu diketahui ketika sedang mediasi digelar, salah satu ayah korban, Armansyah (46) datang ke tempat mediasi dengan keadaan emosi karena tak terima anaknya dipukul.

"Ketika disana tiba-tiba orang tua dari korban tersebut yakni Armansyah mengalami sesak nafas hingga pingsan. Ia sempat dilarikan ke rumahnya, tapi sesampai di rumah, Armansyah dikabarkan meninggal dunia,” ungkap Ipda Gunawan, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Jum'at, 7 Maret 2025.

Lebih lanjut, Ipda Gunawan menyampaikan pihaknya akan berupaya untuk mencari solusi terbaik agar kasus ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.  Namun, jika tidak ada ujungnya pihak korban bisa menempuh jalur hukum.

"Kami terus berupaya mencari solusi terbaik agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Jika tidak ada kesepakatan, kami mempersilahkan pihak keluarga korban menempuh jalur hukum yang berlaku,” tambahnya.

Adanya peristiwa ini langsung menjadi sorotan warganet di media sosial. Banyak dari mereka geram dan berharap para pelaku langsung ditangkap serta diberi hukuman setimpal.

Ilustrasi netizen Indonesia.

Photo :
  • Pixabay

"Kejadian kek gini langsung proses hukum saja, jangan mau mediasi damai dengan cara kekeluargaan, jelas-jelas ayah korban aja syok dan meninggal lihat anaknya babak belur," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

"Proses hukum dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, karena sudah ada ayah korban yang meninggal karena tekanan psikis.Jangan diselesaikan secara kekeluargaan," timpal warganet lainnya.

Sebagai tambahan informasi, pihak kepolisian belum mengungkapkan motif di balik pengeroyokan tersebut. Aparat keamanan terus memantau situasi guna mencegah potensi konflik lanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya