Tampang 4 Debt Collector yang Kroyok Wanita di Pekanbaru Berhasil Ditangkap Polisi

Tampang 4 Debt Collector yang Kroyok Wanita di Pekanbaru
Sumber :
  • Instagram @medsoszone

Pekanbaru​, VIVA – Empat debt collector dari dari Pekanbaru berhasil diringkus polisi setelah melakukan aksi brutal yang menghebohkan publik. Mereka ditangkap usai menganiaya seorang wanita bernama Ramadani Putri (30) hingga terluka parah di halaman Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. 

Ironisnya, aksi pengeroyokan ini terjadi tepat di depan kantor polisi, dan sempat direkam oleh sejumlah oknum aparat yang hanya menonton tanpa bertindak.

Empat pelaku yang kini telah diamankan ialah E alias Kevin (46), yang diketahui sebagai ketua kelompok, serta tiga anak buahnya yakni MHA (18), R alias Riau (46), dan RS alias Garong (34). Keempatnya tergabung dalam kelompok penagih utang yang kerap disebut “Debt Collector Fighter Pekanbaru”.

Aksi Brutal di Dekat Polsek

Kejadian bermula dari pertikaian antara suami korban dengan kelompok debt collector di depan sebuah hotel di Jalan Sudirman, pada Jumat malam, 18 April 2025. 

Pertikaian ini disebut dipicu oleh urusan pekerjaan. Meski sempat dilerai oleh aparat, kedua belah pihak sepakat bertemu kembali untuk menyelesaikan persoalan di dekat Polsek Bukit Raya.

Wanita Ini Dikeroyok Debt Collector di Depan Polsek

Photo :
  • Istimewa

Namun, pertemuan tersebut malah berujung kekerasan. Kevin datang dengan sejumlah rekannya dan langsung memicu keributan. 

5 Fakta Menarik Kasus Viral Mahasiswa di Gowa yang Diduga Sebar Video Pornografi Mantan Pacar

Mobil Toyota Calya korban sempat ditendangi, dan karena ketakutan, Ramadani Putri serta suaminya mencoba menyelamatkan diri dengan melarikan mobil mereka ke Polsek Bukit Raya.

Bukannya mendapat perlindungan, korban justru dikejar dan diserang oleh para pelaku di halaman mapolsek. Mobil korban dirusak menggunakan benda tumpul, sementara Ramadani Putri mengalami luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan secara membabi buta.

Geger Duel 3 Lawan 3 Geng Remaja Perempuan di Semarang, Tenteng Celurit di Jalan!

Alasan Polisi Tak Menolong

Sikap pasif polisi saat kejadian berlangsung juga menjadi sorotan tajam. Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil, berdalih bahwa para anggotanya kalah jumlah dan dalam kondisi kesehatan yang tidak optimal.

5 Fakta Kasus Viral Aksi Erotis Penari Joget Bumbung di Bali

“Anggota saya sudah berusaha membantu, tapi kalah jumlah. Apalagi, mereka sudah tua-tua dan banyak yang sakit. Ada yang diabetes, hipertensi, saraf kejepit, bahkan ada yang bahunya sudah dipasangi pen,” ujar Syafnil.

Pengakuan tersebut justru memicu kemarahan publik. Sebab, meski dalam kondisi apapun, tugas polisi adalah melindungi warga dari ancaman. Terlebih lagi, aksi brutal itu terjadi di wilayah yang seharusnya menjadi tempat paling aman yakni halaman kantor polisi.

Polisi Hanya Nonton dan Rekam Video

Lebih miris lagi, Syafnil mengakui ada empat polisi dari satuan lain yang berada di lokasi namun hanya menonton dan merekam video saat korban dikeroyok. Keempat oknum tersebut kini telah dilaporkan dan sedang diperiksa oleh Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.

Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan masih memburu tujuh pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi pengejaran dan penganiayaan. Ultimatum pun telah diberikan agar mereka segera menyerahkan diri.

Kasus ini membuka mata banyak pihak terkait pentingnya profesionalisme dan kesiapsiagaan aparat penegak hukum. Publik kini menanti tindakan tegas dari institusi kepolisian terhadap semua pihak yang lalai maupun terlibat dalam aksi kekerasan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya