Momen Gus Elham Dikerumuni Ibu-ibu yang Antre Cium Tangan, Banyak yang Minta Air yang Dibawa Diberkahi
- Istimewa
VIVA – Sebuah video menampilkan sosok Gus Elham baru-baru ini viral di media sosial hingga tak sedikit menuai sorotan. Hal tersebut tak lepas dari suasana haru dan penuh antusiasme tampak dalam sebuah acara pengajian yang dihadiri oleh Gus Elham.Â
Sejumlah ibu-ibu tampak mengerubungi beliau, dengan tertib mengantre untuk mencium tangannya sebagai bentuk takzim. Tak sedikit pula yang membawa botol air untuk dimohonkan doa dan berkah dari sang kiai muda tersebut.
Momen ini menjadi bukti kuatnya kecintaan masyarakat terhadap para ulama. Video tersebut dilihat dari unggahan akun Instagram @fakta.indo pada Rabu, 21 Mei 2025 yang memperlihatkan momen Gus Elham Yahya dikerumuni oleh ibu-ibu yang antre mencium tangannya, bertegur sapa dengannya, hingga meminta agar air yang mereka bawa diberkahi.Â
Dari video tersebut, terlihat begitu sumringahnya sejumlah jemaah yang bisa bertemu, bertegur sapa hingga mencium tangannya.Â
Diketahui, Mohammad Elham Yahya Luqman, atau Gus Elham, merupakan cucu KH Mudhofir dan putra KH Luqman Arifin Dhofir, pengasuh Ponpes Al Ikhlas. Ia lahir pada 8 Juli 2001 dan kini berusia 23 tahun.Â
Mohammad Elham Yahya Luqman, atau yang akrab disapa Gus Elham, adalah seorang kiai muda asal Kediri yang aktif dalam kegiatan dakwah dan syiar Islam. Gus Elham merupakan putra dari KH. Luqman Arifin Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 2 di Tarokan, Kediri, dan cucu dari KH. Mudhofir. Ia menempuh pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, sejak lulus sekolah dasar pada akhir tahun 2011.
Momen ini terekam dalam sebuah video yang awalnya diunggah akun Masjalah pada Selasa (20/5).
Reaksi Warganet
Unggahan video yang viral di media sosial ini berhasil menuai beragam reaksi warganet.
"Minta keberkahan yah ke Tuhan lah, masa ke sesama manusia," tulis warganet.
"Percaya sama Allah buk jangn percaya sama org," sahut lainnya.
"Bersyukur dikalimantan tidak ada sekte gus gusan," terang pengguna media sosial lainnya.
"Di pondok guru kami tidak mengajarkan hal demikian. Jika salah, salahkan oknumnya. Jangan pondoknya, aqidahnya bahkan agamanya," terang lainnya.
"Amit2 ,alhamdulillah saya masih waras," timpal lainnya.
"jujur ibadah gw jauh dari kata sempura,tapi seengga nya gw tau njirr mana yang salah mana yang ngga," tulis lainnya.