Inilah Rumah yang Nyaman untuk Badak

Badak Jawa
Sumber :

VIVA.co.id - YTH. Kepada seluruh manusia yang peduli pada alam...

Hai kawan-kawanku, namaku Reno. Aku adalah seekor Badak Jawa jantan yang sangat pemalu. Tubuh besarku yang berwarna abu-abu ini cukup berat, kurang-lebih setara dengan berat dua puluh karung beras yang biasanya kalian santap setiap hari. Kalau kalian bingung membedakanku dengan jenis badak lainnya, lihat saja culaku. Hanya satu! Malah beberapa cula Badak Jawa betina tidak terlihat sama sekali.

Jumlah kami hanya tersisa sekitar 50 ekor saja. Ya, kami hampir punah, kawan. Saudara kami di pulau seberang yaitu Badak Sumatera juga tinggal 200 ekor. Jumlah mereka makin berkurang karena manusia memburu cula mereka. Cula kami digunakan manusia untuk ramuan obat dan dijual dengan harga yang sangat tinggi. Masalah ini juga dialami beberapa jenis badak lain yang juga mulai berkurang jumlahnya yaitu Badak India, Badak Afrika Putih dan Badak Afrika Hitam. Aku heran dan selalu bertanya-tanya. Apakah tidak ada obat dari dokter di seluruh belahan dunia ini yang bisa menggantikan cula kami?

Aku yakin masih banyak manusia yang baik hati dan peduli pada kami. Tolong kami kawan, selamatkan kami! Hanya kalian yang bisa mencegah kepunahan kami......
-Reno, si Badak Jawa-


Untuk Berkembang Biak, Badak Membutuhkan Rumah yang Nyaman

Seandainya badak dapat berbicara dan menulis surat, kira-kira begitulah isi surat yang akan ia kirimkan kepada kita. Mereka sedang terancam punah dan untuk mencegahnya kuncinya hanya satu, yaitu dengan membiarkan mereka tetap hidup. Tentunya hidup yang layak. Jika badak dapat terus hidup, maka mereka juga dapat terus berkembang biak. Saat mereka mulai berkembang biak, maka tidak ada lagi kata punah pada badak. Agar tercapai hal tersebut tentunya badak membutuhkan tempat yang nyaman untuk melakukan segala aktivitasnya.

Badak berkembang biak dengan sangat lambat karena umur mereka yang tidak terlalu lama sekitar 40 tahun dan masa kehamilan yang sangat lama yaitu sekitar 15 bulan sehingga betina hanya bisa melahrikan tidak lebih dari 5 kali bahkan tidak sama sekali. Sama halnya dengan Badak Jawa.

Pertumbuhan populasi Badak Jawa di Ujung Kulon menunjukkan tidak lebih dari 1% per tahun. Hal ini disebabkan karena jumlah betina tidak terlalu banyak dibanding jumlah jantan dan kurangnya pertemuan (overlap) antara badak jantan dan betina yang produktif. Selain itu keadaan ekosistem badak di mana lahan hutan untuk mereka hidup mulai berkurang yang juga menyebabkan berkurangnya lahan makanan dan nutrisi yang mereka butuhkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Edu House Rayakan Harlah ke-8