Mahasiswa Indonesia Gelar Water Film Screening di Taiwan
"Menurut data dari Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, setiap tahunnya terdapat sekitar 3,000 ABK LG asal Indonesia di Taiwan. Ini merupakan jumlah yang besar. Sebagai salah satu pahlawan devisa, kesejahteraan dan jaminan kesehatan mereka merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Indonesia," lanjut sang sutradara.
Film berdurasi 17 menit yang diproduksi pada tahun 2013 tersebut telah mendapatkan 3 buah penghargaan di kompetisi bergengsi skala nasional Taiwan. Yaitu juara 1 kategori film dokumenter di 2nd Legend Film Festival, special jury prize di Youth Film Festival, dan juara 3 di New Taipei City Labor Bureau Micro Film Award.
Menurut Tay Jou Lin, salah satu sutradara film dokumenter di Taiwan, film ini merupakan sebuah karya yang unik. Sebelumnya belum pernah ada mahasiswa Indonesia yang menggali cerita tentang kisah ABK Indonesia di Taiwan. "Tidak heran jika film ini mendapat beberapa penghargaan. Pasalnya, selama ini belum ada sutradara yang mengambil cerita tentang mereka. Ini juga merupakan salah satu masalah yang cukup serius dan harus diselesaikan," ujarnya. (Tulisan ini dikirim oleh Richad Yanato. B.D, National Yunlin University of Science and Technology, Taiwan)
