Jangan Panggil Aku Thoriq
- vstory
Gap antara jumlah jemaah dengan ketersediaan space dan toilet layak ini tentu tidak akan tertangani pada tahun-tahun mendatang jika kondisi tidak diperbaiki.
Perluasan bangunan ke atas alias tingkat bisa jadi alternatif. Alternatif lain, tentu saja jumlah kuota haji bisa dikurangi hingga mencapai rasio ideal perbandingan jemaah yang bisa memberikan kenyamanan.
Kenyamanan menjadi sesuatu subyektif ketika disuguhkan pada jemaah haji yang "neriman" alias menerima apa aja yang diberikan pemerintah karena memang tidak punya pilihan lain.
Saya pribadi berharap agar generasi haji berikutnya mendapatkan fasiltas dan layanan yang lebih baik, termasuk juga agar tidak dipanggil Thoriq saat menanti pergantian hari untuk mBalang Jumroh. (Ahmad Muhibbuddin, Alumni Madrasah Aliyah Program Khusus Jember dan UIN Syahid Jakarta)
