Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap dengan Niat, Doa, dan Keutamaannya
- vstory
5. Wasiat Rasulullah SAW
Shalat Dhuha memiliki keistimewaan tersendiri, karena merupakan pesan yang diwariskan langsung oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat-Nya.
"Kekasihku (Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam) mewasiatkan aku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup: puasa tiga hari di setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur sampai aku shalat witir." (HR. Muslim no. 722)
Niat Shalat Dhuha
Mengucapkan niat shalat Dhuha sebaiknya hanya dilafalkan dalam hati, sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam"Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat salat sunnat Dhuha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Dhuha
Sholat dhuha
Shalat Dhuha dilaksanakan dengan jumlah rakaat genap, yakni paling sedikit dua rakaat dan paling banyak dua belas rakaat.
Sama seperti shalat lainnya, shalat Dhuha apabila dilakukan dalam dua rakaat, maka hanya menggunakan satu kali salam. Berikut ini tata cara sholat Dhuha dua rakaat:
Rukun Rakaat Pertama
- Membaca niat shalat Dhuha
- Membaca takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan surah Asy-Syamsi
- Melakukan ruku dengan tumakminah
- Melakukan iktidal
- Melakukan sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Melakukan sujud kedua
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
Rukun Rakaat Kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan surah Ad-Dhuha
- Melakukan ruku
- Melakukan iktidal
- Melakukan sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Melakukan sujud kedua
- Duduk tahiyat akhir
Doa Setelah Sholat Dhuha
Sholat dhuha
Setelah menyelesaikan shalat Dhuha, dilanjutkan dengan memanjatkan doa setelah sholat Dhuha. Berikut ini bacaan doa shalat Dhuha.
"Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata 'ismatuka."
"Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shalihiin."