Sastrawan Indonesia yang Muncul pada Masa Pendudukan Jepang

Chairil Anwar
Sumber :
  • vstory

Adapun karya-karya beliau yang telah diterbitkan antara lain :

The quick brown fox jumps over the lazy dog
  1. .      Jejak Langkah
  2. .      Saijah dan Adinda
  3. .      Multatuli (1954)
  4. .      Sejarah Sastra Indonesia Modern I (1964)
  5. .      Angkatan-Angkatan dalam Sastra Indonesia (manuskrip).

Amal Hamzah

Cara Naik Lift dengan Aman dan Tertib

Amal Hamzah adalah pengarang dan penerjemah karya sastra pada masa Jepang. Ia lahir di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, pada tanggal 31 Agustus 1922. Ia meninggal dunia di Duisdorf, Jerman Barat, 30 Juli 1987.

Bacaan yang sangat disenangi oleh Amal Hamzah adalah karangan Rabindranath Tagore. Dia juga membaca keseluruhan karangan Amir Hamzah. Karena pengaruh Rabindranath Tagore dan Amir Hamzah, Amal Hamzah dalam menulis karya sastra cenderung bersifat romantik.

testing 2a

Akan tetapi, ketika Jepang melakukan tekanan-tekanan pada isi kesusastraan, Amal Hamzah mengubah sifat karangannya menjadi karangan materialistis yang kasar, bersifat sinis.

Amal menulis puisi, prosa, drama, dan banyak menerjemahkan karya asing.

Bukunya yang sudah terbit adalah Pembebasan Pertama (1949); Buku dan Penulis (1950); dan Pakistan (1952). Hasil terjemahan adalah Gitanjali (1946, karya Rabindranath Tagore); Bunga Seroja dari Gangga (1949, kumpulan puisi karya Rabindranath Tagore); dan Ankara (1952, karya J.K. Karaosmanoglu).

Sejumlah karyanya dimuat dalam antologi Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948, ed. H.B. Jassin); dan Gema Tanah Air (1948, ed. H.B. Jassin).

Karya dramanya yang dimuat dalam majalah Pembangoenan berjudul "Seniman Pengkhianat" (No.5 Th.1, 1946); dan "Tuan Amin" (No.10 Th.1, 1946).

Prosanya dalam majalah Pandji Poestaka berjudul "Kenangan" (No.11 Th.21, 1943), yang dimuat dalam majalah Pembaroean berjudul "Aku dan Dia" (No.2, 1946), yang dimuat dalam majalah Revue Indonesia berjudul "Mudaku" (No.5 Th.1, 1946), yang dan dimuat dalam majalah Indonesia berjudul "Mujed" (No.2 Th.1, 1949).

Puisinya yang dimuat dalam majalah Pandji Poestaka berjudul "Anakku, Hendak Merantaukah Engkau?" (No.5 Th.21, 1943) dan "Laut" (No.14 Th.21, 1943).

Puisinya yang dimuat dalam majalah Pembangoenan berjudul "Nokturnus", "Tiada Kuasa", "Tiada Mengatasi" (No.3 Th.1, 1946), "Kesombongan", "Melaut Benciku" (No.4 Th.1, 1946), "Bimbang", "Malam Ini", "Pagi" (No.6, 7, 8 Th.1, 1946), "Teringat, Aku Kontra Wanita" (No.16, 17, 18 Th.1, 1946), "Aku Kontra Hidup, Ananke", "Lingkaran Gila" (No.4 Th.2, 1947) "Reni" (No.6 Th.2, 1947), "Diplomasi", "Kepada Belanda, Lereng Curam", "Sembrono" (No.7 Th.2, 1947).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.