Terorisme dalam Perspektif Hukum Pidana

ilustrasi pelaku terorisme
Sumber :
  • vstory

VIVA – Terorisme adalah suatu tindak kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang menjadi pusat perhatian dunia hingga kini. Kejahatan Terorisme bukan hanya masalah Nasional saja namun juga mencakup Internasional.

Mantan Napiter Balik Lagi Jadi Residivis Terorisme, Kriminolog Ungkap Penyebabnya

Dengan begitu penanganannya pun harus serius karena terorisme merampas hak asasi manusia.

Perlu diingat bahwa terorisme juga merupakan kejahatan lintas negara, terorganisasi dan jaringannya pun sangat luas sehingga mengancam perdamaian dan keamanan suatu negara yang berdaulat.

RKUHAP Dinilai Problematik Secara Konseptual, Ini Penjelasannya

Terorisme harus diberantas dan diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Karena jika dibiarkan akan semakin meluas jaringannya dan akan mengancam kestabilan suatu negara.

Bagaimana Aturan Hukum Tentang Terorisme di Indonesia?

Hukum pidana mengenal adanya prinsip tiada hukuman tanpa kesalahan, tindakan terorisme yang dampaknya begitu masif tentunya mendapatkan hukuman yang setimpal juga bahkan seharusnya lebih berat dari apa yang telah yang dirumuskan.

PPATK: 500 Ribu Lebih NIK Penerima Bansos Terlibat Judol hingga Terorisme

Menurut ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme bahwa setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun.

Kita sebagai masyarakat harusnya menanamkan nilai-nilai pancasilais dalam kehidupan sehari-hari.Dengan begitu kita tidak mudah terpengaruh dengan orang yang baru dikenal yang disinyalir akan membawa ideologi terorisme.

Aparat Kepolisian dan TNI berjaga-jaga. (Foto ilustrasi)

Indonesia Masuk 50 Besar Negara Paling Damai, Pengamat: Positif Tapi Belum Ideal

Ada perbaikan dari sisi keamanan yang mempengaruhi posisi Indonesia dalam Global Peace Index 2025, terutama berkurangnya serangan teror skala besar dan konflik komunal.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.