Sulitnya Komnas HAM Mengungkap Kebenaran, Kenapa?
- vstory
Pada dasarnya pandangan mata kita ini bias. Misalnya, pada saat kita berjuang, misalnya ujian akhir skripsi, Sekonyong konyong semuanya serba sulit.
Atau, ada pepatah the missing tile, keramik bolong. Kita terfokus melihat keramik bolong terus. Kita tidak sadar dan tidak melihat jelas fakta kondisi ruangan, karena kita terfokus melototi keramik yang bolong.
Misalnya, pada saat tadi saya membantu owner perusahaan yang ingin dijual, sukses atau tidak, bukan masalah. Kita pun melihat fakta dengan gamblang. Tidak salah fokus.
4. Merasa rugi
Misalnya, tadi pagi saya menyetir mobil dari BSD ke kelapa gading, bayangkan bila tadi saya gagal, berasa rugi bukan. Otomatis setiap hari kita menghitung rugi. Padahal Tuhan sudah menyiapkan rezeki, berkat setiap hari, tapi setiap hari kita menghitung rugi.
Otomatis kebenaran dan Kebijaksanaan terus menutupi diri.
5. Melihat sisi di balik tembok
Kesulitan orang kebanyakan adalah terlalu ego. Misalnya Anda melihat gajah, yang terlihat adalah tembok hitam. Tidak kelihatan apa apa, karena ketutup gajah.
Pepatah mengatakan gajah di pelupuk mata. Tidak nampak.
6. Merasa bersalah
Kecenderungan orang gara-gara sulit melepaskan ego, maka dia merasa bahwa gara gara kesalahan dia, maka seolah-olah dunia melawan kekuatan dia. Persis bertinju dengan Mike Tyson.
7. Fokus pada kehendak orang-orang lain
Misalnya pun kita ketemu Ayu Ting Ting, tidak mungkin dia mau menurut pada kehendak kita. Iyalah. Gadis terbiasa dikadalin, dibohongi, dan enak saja. Dasar lelaki, Demikian kata Ayu Ting Ting.
Kecuali kita menemukan kehendak Ayu Ting Ting tersebut. Setiap orang tunduk pada kehendak dirinya, oleh karena itu kuasa kita sumbernya pada saat menemukan kehendak orang-orang lain.
Oleh karena itu, kembali hilangkan pamrih, lihat pandangan mata secara clarity jernih.
