Sarang Laba-laba Cocok Diaplikasikan di Bandung

Pekerja saat mengerjakan proyek bangunan vertikal.
Sumber :

VIVA.co.id – Konstruksi sarang laba-laba karya anak bangsa dinilai cocok diaplikasikan di kota Kembang, Bandung, Jawa Barat, yang memiliki tanah tidak rata. Terutama, dalam mendirikan bangunan.

"Konstruksi yang tergolong pondasi dangkal ini, dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mendirikan bangunan komersial, dengan struktur yang kuat, namun harganya terjangkau," kata konsultan teknik dari Studio Urbana Bandung, Dede Herdi, melalui keterangannya, Senin 3 April 2017.

Hanya saja, menurut Dede, untuk tanah di lereng curam seperti banyak terdapat di Jawa Barat, membutuhkan perbaikan (treatment) terlebih dahulu, karena pondasi tetap harus mendapat daya dukung tanah dan tidak dapat berdiri sendiri.

“Kalau untuk tanah lereng, setelah diratakan (cutting), maka yang diperlukan harus dibuat turap. Kemudian, kalau kondisi tanahnya tidak memenui syarat, harus diganti dengan tanah baru yang lebih memenuhi persyaratan untuk berdirinya bangunan,” jelas Dede.

Dede mengatakan, konstruksi sarang laba-laba dikenal sebagai konstruksi yang telah teruji di daerah gempa, serta sudah banyak diaplikasikan di Provinsi NAD, Sumtera Barat dan Bengkulu, sehingga konstruksi ini juga cocok untuk wilayah Jawa Barat yang tanahnya labil.

Kemudian, konstruksi yang patennya dipegang PT Katama Suryabumi dikenal ramah lingkungan, sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan di kota Bandung, yang bangunannya sudah padat. “Tidak perlu menggunakan alat berat, karena pembangunannya menggunakan padat tenaga kerja, sehingga tidak akan menggangu aktivita di sekelilingnya,” ujarnya.

Dede mengatakan, konstruksi sarang laba-laba sangat cocok untuk diterapkan bangunan dengan ketinggian empat sampai delapan lantai, karena dari hitungan teknis mulai transportasi, tenaga kerja, bahan bangunan, nilainya lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya.

Namun, tambahnya, untuk bangunan rumah tinggal di bawah tiga lantai, hitung-hitungannya menjadi tidak ekonomis. Sehingga, konstruksi sarang laba-laba sangat cocok diterapkan untuk bangunan komersial seperti rumah sakit, tempat belanja, restoran, dan lain sebagainya.

Dede mengatakan, salah satu bangunan di kota Bandung yang telah memanfaatkan teknologi ini adalah pengembangan Rumah Sakit Al-Islam (RSAI) Gedung Ibnu Sina 2. Di lokasi lain, konstruksi ini sudah diaplikasikan untuk jalan, apron bandara udara, serta areal pertambangan.