Sarang Laba-laba Cocok Diaplikasikan di Bandung
Pemasangan, atau instalasi konstruksi sarang laba-laba juga tidak sulit, semua pekerja konstruksi mampu untuk melaksanakannya. Pekerjaanya juga tidak membutuhkan waktu lama untuk luasan 500 meter persegi misalnya, hanya membutuhkan waktu dua bulan.
Bahkan, pabrikan asal Jepang PT Nishikawa Karya Indonesia di Rancaekek mempercayakan pondasi pabriknya menggunakan konstruksi sarang laba-laba.
Menurut Anditiawarman, konsultan pembangunan pabrik Nishikawa, bukanlah perkara mudah memperkenalkan konstrusi sarang laba-laba kepada pihak Nishikawa selaku pemilik selain di Jepang, belum ada referensinya, juga mereka memiliki standarisasi yang ketat untuk bangunan.
Melalui beberapa kali pertemuan serta membuktikan konstruksi ini pada beberapa bangunan di kota Banda Aceh, kota Padang, dan beberapa lokasi lainnya, kemudian perbandingan biaya, waktu, termasuk daya dukungnya beban barulah mereka percaya untuk menggunakannya, kata Anditiawarman.
Menurutnya, salah satu syarat yang diajukan pihak Nishikawa, konstruksi tersebut harus mampu menerima beban mesin di atasnya. Untuk itu, mereka meminta konstruksi yang memiliki daya dukung tiga ton per meter persegi.
“Salah satu pertimbangan pemilik bangunan untuk menggunakan konstruksi sarang laba-laba adalah waktu yang dijanjikan bisa 1,5 bulan, lebih cepat jika dibandingkan dengan konstruksi lainnya,” jelas dia.
Pembangunan pabrik Nishikawa pada 2012, lanjutnya, juga menyerap lebih banyak menggunakan tenaga kerja dibandingkan mesin, sehingga biayanya dapat ditekan, serta seiring dengan program pemerintah untuk menampung lebih banyak tenaga kerja.
Pertimbangan lainnya, harus menggunakan konstruksi sarang laba-laba, karena di lahan di Rancaekek bekas rawa, sehingga membutuhkan konstruksi yang lebih handal, agar bangunan dapat kokoh berdiri. “Seperti diketahui, konstruksi sarang laba-laba telah teruji untuk lahan rawa mapun tanah bergerak sekali pun,” jelas dia. (asp)