Celaka Kalau Kita Tak Punya Pabrik Sedan
- VIVA/M Ali Wafa
Bagaimana prediksi penjualan tahun depan?
Saya lihat sektor ekonomi membaik. Tetapi, penggerak utama ada di sektor komoditas, yakni ada di tambang dan kelapa sawit. Nah, mereka ini baru mulai membaik lagi, kelihatan sudah mulai naik. Saya cek ke Hino, Isuzu dan yang lain, penjualan truk mulai bagus.
Nah, kalau penjualan truk membaik, akan disusul ke yang lain. Bahkan, sepeda motor bisa ikut membaik. Mudah-mudahan tahun depan bisa membaik. Tapi, tahun depan kan dianggap sebagai tahun politik panas. Ini bisa berdampak kontraproduktif.
Seberapa besar pengaruh kondisi politik?
Besar sekali loh. Kalau sampai terjadi kayak tahun 1998, tinggal 10 persen pasar mobil saat itu. Tetapi mudah-mudahan enggak terjadi. Kita negara demokrasi, kampanye dan pemilihan bisa secara mature. Harusnya enggak ada masalah.
Jumlah produksi mobil Indonesia kalah dari Thailand. Bagaimana cara mengejarnya?
Kami (Gaikindo) ingin Indonesia jadi basis produksi. Sekarang saya bilang, Anda jualan tempe, pedagang sebelah punya tempe, tahu, sayuran dan segala macam. Mana lebih banyak jualannya? Tetangga toh.
Itu ibarat otomotif Indonesia. Kita cuma produksi MPV saja, sementara dunia butuhnya enggak cuma MPV. Jalan satu-satunya adalah kita sediakan yang lebih komplet, merambah ke semuanya. Contohnya, kita merambah ke sedan juga.
Pabrik perakitan mobil Honda
Mengapa kita harus bikin sedan?
Sedan itu masih termasuk terbesar di dunia penjualannya, permintaannya masih tinggi, masih besar. Saat ini, impor mobil dari Thailand ke Indonesia selama komponen yang dari ASEAN-nya 40 persen, bea masuknya nol. Kan celaka kalau kita enggak punya pabrik sedan di sini.
Saat ini, Indonesia jadi lahan subur buat Avanza-Xenia dan model kotak-kotak kayak begitu. Kenapa diterima model kayak gitu, ya karena kita duitnya cuma di situ.
Pendapatan per kapita kita sekira US$3.500. Tetapi, Indonesia diprediksi dalam waktu lima tahun lagi punya pendapatan per kapita US$5.000, bahkan lebih. kalau sudah di situ, hati-hati, akan berubah pasarnya.
Kalau pasarnya berubah, terus orang mau pakai sedan, sedan bisa tumbuh. Cuma, karena enggak diproduksi di Indonesia, diambilnya dari Thailand. Kita jadi importir, itu kan bahaya.