Biaya Mobil Listrik Bikin Ragu, VinFast Kasih Skema Biar Lebih Murah
- Vinfast
Jakarta, VIVA – Harga mobil listrik di Indonesia masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Salah satu faktor utamanya adalah baterai, yang menyumbang sekitar 30–40 persen dari total harga kendaraan.
Hal inilah yang kerap membuat calon konsumen menahan diri untuk beralih. Menyadari tantangan tersebut, VinFast memperkenalkan skema langganan baterai untuk seluruh model yang dipasarkan di Indonesia. Strategi ini membuat harga awal mobil turun signifikan, dengan potensi penghematan hingga Rp113 juta.
Skema ini bekerja dengan cara sederhana. Konsumen dapat membeli mobil listrik tanpa baterai dengan harga lebih rendah, lalu menambahkan biaya langganan bulanan. Contohnya, VF e34 yang biasanya dibanderol lebih dari Rp400 juta, kini bisa dimiliki dengan Rp299 juta. Artinya, ada penghematan sekitar Rp112,86 juta.
Sementara VF 3, yang menjadi model paling terjangkau, dijual Rp156 juta dengan biaya langganan baterai Rp253 ribu per bulan.
Opsi langganan juga berlaku untuk model lain. VF 5 Eco ditawarkan Rp232 juta dengan biaya bulanan Rp468 ribu, hemat hingga Rp91,17 juta. VF 6 bisa dibeli Rp335 juta untuk varian Eco atau Rp394 juta untuk varian Plus, dengan biaya langganan Rp650 ribu per bulan.
Adapun VF 7, dibanderol Rp449 juta (Eco) dan Rp539 juta (Plus AWD), dengan biaya bulanan Rp905 ribu hingga Rp1,03 juta. Penghematan yang ditawarkan untuk model ini berkisar Rp50 juta sampai Rp60 juta.
Lebih dari sekadar menekan harga awal, skema ini juga memberi jaminan pada performa baterai. VinFast menyatakan akan menanggung seluruh biaya perawatan, perbaikan, hingga penggantian baterai jika kapasitasnya turun di bawah 70 persen. Dengan begitu, konsumen tidak perlu khawatir soal penurunan performa baterai maupun nilai jual kembali mobil.
Biaya langganan bulanan yang relatif terjangkau ini membuat transisi ke mobil listrik menjadi lebih realistis bagi konsumen di Indonesia. Apalagi, program ini turut didukung oleh lima perusahaan pembiayaan besar, yakni IMFI, SKBF, Mandiri Tunas Finance, Maybank Finance, dan Adira Finance. Kehadiran lembaga pembiayaan ini memberi fleksibilitas tambahan lewat skema cicilan yang beragam.
Selain langganan baterai, VinFast juga melengkapi programnya dengan sejumlah fasilitas, seperti gratis pengisian daya di stasiun V-GREEN, bunga kredit ringan, hingga jaminan harga jual kembali yang mencapai 90 persen setelah enam bulan, dan 70 persen setelah tiga tahun.
Menurut Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, kebijakan ini berangkat dari kebutuhan konsumen. “Kami ingin menghadirkan solusi finansial yang fleksibel sekaligus mendukung transisi ke kendaraan ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Otomotif,
Dengan pendekatan ini, VinFast bukan hanya menjual mobil listrik, tetapi juga menawarkan model kepemilikan baru. Skema langganan baterai bisa menjadi jalan tengah bagi konsumen yang ingin mencoba kendaraan listrik dengan biaya lebih efisien dan risiko lebih kecil di masa depan.