Mengenal B-2 Spirit, Pesawat Pengebom Tercanggih yang Digunakan AS untuk Serang Situs Nuklir Iran

VIVA Militer: Pesawat pembom B-2 Spirit militer Amerika Serikat (AS)
Sumber :
  • Business Insider

Teheran, VIVA – Pada Minggu, 22 Juni 2025, AS resmi menyerang tiga situs nuklir Iran. Dalam serangan itu, AS menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 Spirit.

B-2 Spirit adalah salah satu senjata strategis tercanggih milik Amerika, yang mampu memasuki pertahanan udara canggih dan melancarkan serangan presisi terhadap target yang diperkuat, seperti jaringan fasilitas penelitian nuklir Iran.

B-2 AS masing-masing berharga sekitar US$ 2,1 miliar (Rp 34,4 triliun), menjadikannya pesawat militer termahal yang pernah dibuat.

Dibuat oleh Northrop Grumman, pesawat pengebom tersebut, dengan teknologi siluman mutakhirnya, mulai diproduksi pada akhir tahun 1980-an, tetapi dibatasi oleh jatuhnya Uni Soviet. Hanya 21 unit yang dibuat setelah program akuisisi yang direncanakan Pentagon dipotong.

VIVA Militer: Pesawat pembom B-2 Spirit militer Amerika Serikat (AS)

Photo :
  • US Air Force

Jangkauan pesawat pengebom ini lebih dari 6.000 mil laut (11.112 km) tanpa pengisian bahan bakar memungkinkan kemampuan serangan global dari pangkalan-pangkalan AS di benua Amerika.

Dengan pengisian bahan bakar di udara, B-2 dapat mencapai hampir semua target di seluruh dunia, seperti yang ditunjukkan dalam misi dari Missouri ke Afghanistan dan Libya dan sekarang Iran.

Kapasitas muatannya lebih dari 40.000 pon (18.144 kg) memungkinkan pesawat membawa beragam senjata konvensional dan nuklir.

Ruang senjata internal pembom dirancang khusus untuk mempertahankan karakteristik siluman sambil mengakomodasi muatan persenjataan besar yang dapat mencakup dua GBU-57A/B MOP (Massive Ordnance Penetrator), bom "penghancur bunker" berpemandu presisi seberat 30.000 pon.

Laporan mengatakan enam bom penghancur bunker digunakan di situs penelitian Fordow Iran.

Konfigurasi dua awak pilot B-2 mengurangi kebutuhan personel sambil mempertahankan efektivitas operasional melalui sistem otomasi canggih.

Melansir dari The Sundaily, teknologi siluman B-2 menggabungkan bahan penyerap radar dan fitur desain sudut yang meminimalkan deteksi oleh sistem pertahanan udara musuh. Penampang radarnya dilaporkan sebanding dengan burung kecil, sehingga hampir tidak terlihat oleh radar konvensional.

MOP seberat 30.000 pon merupakan bom konvensional terbesar di gudang senjata AS, yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan bunker bawah tanah yang diperkeras. Ukurannya yang sangat besar mengharuskan B-2 untuk hanya membawa satu atau dua MOP per misi, tetapi memberikan kemampuan penetrasi bunker yang tak tertandingi.

Panjang senjata 20,5 kaki (6,25 m) dan sistem penargetan presisi berpemandu GPS memungkinkan serangan akurat terhadap fasilitas bawah tanah tertentu. Kemampuan penetrasinya lebih dari 200 kaki melalui beton yang diperkeras membuatnya efektif terhadap instalasi bawah tanah yang paling terlindungi di dunia.

Joint Direct Attack Munitions (JDAM) memberi B-2 kemampuan serangan konvensional presisi terhadap target tetap. Senjata berpemandu GPS ini dapat digunakan dalam jumlah besar, dengan pesawat pengebom yang mampu menyerang beberapa target secara bersamaan dengan akurasi tinggi.

Joint Standoff Weapons (JSOW) memperluas jangkauan serangan pesawat sambil mempertahankan karakteristik siluman selama pendekatan. Bom luncur tersebut juga memungkinkan B-2 untuk menyerang target dari luar perimeter wilayah udara yang dijaga ketat.

Joint Air-to-Surface Standoff Missiles (JASSM) menawarkan kemampuan serangan presisi jarak jauh dengan fitur siluman mereka sendiri. Varian JASSM-ER jarak jauh menyediakan opsi serangan terhadap target yang berjarak lebih dari 500 mil (805 km).