Trump Tidak Berencana Perpanjang Penundaan Tarif Timbal Balik yang Berakhir 9 Juli
- AP Photo/Alex Brandon
Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (1/7) mengumumkan bahwa dirinya tidak berencana untuk memperpanjang penundaan tarif perdagangan timbal balik yang akan berakhir pada 9 Juli.
"Tidak, saya tidak berpikir untuk memperpanjang [penangguhan tarif]," kata Trump kepada wartawan saat berada di dalam pesawat Air Force 1.
Trump juga menyebutkan pemerintahannya akan segera mengirim selembar surat kepada para mitra dagang AS, yang berisi ucapan selamat kepada mereka atas haknya untuk menjalin bisnis dengan Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS
- AP Photo/Mark Schiefelbein
Presiden AS itu menyatakan penerapan kebijakan tarif telah menghasilkan pendapatan sekitar 129 miliar dolar AS (sekitar Rp2 kuadriliun) bagi negaranya dan masih jumlah itu masih akan terus bertambah.
Pada Kamis Trump mengumumkan bahwa AS telah menandatangani kesepakatan perdagangan dengan China pada Rabu. Ia juga mengindikasikan kesepakatan perdagangan dengan India bakal segera tercapai.
Pada 2 April Trump menandatangani perintah eksekutif yang menjatuhkan tarif pada produk-produk impor dari negara lain. Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, dengan tarif yang lebih tinggi dikenakan ke 57 negara berdasarkan defisit perdagangan AS dengan setiap negara tertentu.
Kemudian, pada 9 April Trump mengatakan tarif ekspor dari 75 lebih negara yang tidak melakukan aksi balasan akan dikurangi menjadi 10 persen selama 90 hari.
Penangguhan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara akan berakhir pada 8 Juli. Sementara itu, penangguhan tarif selama 90 hari terhadap China, yang juga merupakan bagian dari skema ini akan berakhir pada 12 Agustus. (Ant)