Netanyahu Cekcok dengan Kepala Militer Israel soal Rencana Caplok Gaza
- Israel Defense Forces (IDF)
Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terlibat perselisihan dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Letnan Jenderal Eyal Zamir mengenai rencana awal pemerintah untuk menduduki Jalur Gaza sepenuhnya. Zamir berpendapat bahwa keputusan tersebut merupakan "jebakan" bagi IDF.
Dilansir Times Of Israel, Rabu, 6 Agustus 2025, menurut laporan media Ibrani K, anak Netanyahu, Yair Netanyahu yang tak punya posisi di pemerintahan, ikut-ikutan menyerang Eyal Zamir di media sosial X, dengan menuduh Zamir berada di balik "pemberontakan dan upaya kudeta militer untuk sebuah ‘banana republic’ di Amerika Tengah pada tahun 70-an."
Zamir menolak tuduhan putra Netanyahu, dan mengatakan dalam pertemuan tersebut, menurut penyiar publik KAN, "Bagaimana menurutmu? Mengapa kalian menyerang saya? Mengapa kalian berbicara menentang saya di tengah perang?"
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
- Flash90/Yonatan Sindel
Netanyahu dilaporkan menanggapi pernyataan Zamir, "Jangan mengancam akan mengundurkan diri di media. Saya tidak bisa menerima setiap kali Anda mengancam bahwa jika kami tidak menerima rencana Anda, Anda akan mengundurkan diri. Putra saya berusia 33 tahun, dia sudah dewasa."
Zamir telah berulang kali berselisih dengan kabinet, dan sumber-sumber di Kantor Perdana Menteri telah menyatakan bahwa jika ia keberatan dengan rencana pendudukan Gaza. Zamir juga siap mengundurkan diri dari jabatannya.
Kepala IDF juga dilaporkan telah mengatakan dalam musyawarah hari Selasa, bahwa pendudukan penuh Israel di Gaza akan membahayakan 50 sandera yang ditawan oleh kelompok-kelompok teror di Gaza. Setidaknya 20 di antaranya diperkirakan masih hidup, dan akan semakin menguras tenaga tentara.
Jebakan Bagi IDF di Gaza
Perdebatan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian perselisihan antara kabinet dan petinggi IDF. Perdebatan tersebut dilaporkan terjadi dalam pertemuan tiga jam yang dihadiri oleh sekelompok kecil menteri, menjelang pemungutan suara kabinet untuk menyetujui rencana pendudukan.
Netanyahu dilaporkan telah memutuskan untuk melanjutkan pendudukan, tuntutan lama dari mitra koalisi sayap kanannya, karena negosiasi dengan Hamas menemui jalan buntu dalam beberapa pekan terakhir.
"Kalian akan menciptakan jebakan di Gaza," kata Zamir kepada Netanyahu, menurut penyiar publik Kan. Channel 12 mengutip pernyataan Zamir bahwa pendudukan "akan sangat membahayakan nyawa para sandera dan menyebabkan erosi kekuatan militer."