Dikenakan Tarif 50 Persen, Presiden Brasil Ogah Telepon Trump

Presiden Brasil Lula da Silva di rapat pleno KTT BRICS 2025
Sumber :
  • Setpres

Rio de Janeiro, VIVA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan Brasil akan melawan tarif baru Amerika Serikat (AS) yang diteken Presiden Donald Trump. Lula mengatakan Brasil akan menggunakan semua sumber daya yang tersedia untuk melindungi kepentingannya dari tarif baru AS.

“Pada 2025, kami akan menggunakan semua langkah yang memungkinkan, dimulai dengan WTO, untuk melindungi kepentingan kami,” kata Lula, Selasa dalam sebuah acara di Brasilia, 5 Agustus 2025. 

“Bahkan, pemerintah telah mengambil tindakan untuk memperkuat perdagangan luar negeri dan menciptakan peluang baru bagi perusahaan domestik sebelum pergantian pemerintahan di Amerika Serikat,” sambungnya​​​​​​

Lula mengatakan ia tidak akan menghubungi Presiden AS Donald Trump untuk membahas masalah tarif karena mitranya "tidak mau bicara". Namun, ia hanya akan menghubungi Trump untuk mengundangnya ke COP30, konferensi perubahan iklim PBB, pada November, yang akan diadakan di Belem, Para.

Presiden Donald Trump saat mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS beberapa waktu lalu.

Photo :
  • AP Photo/Evan Vucci

“Anda bisa yakin, saya akan menghubungi Trump untuk mengundangnya ke COP30 dan mengetahui pendapatnya tentang isu iklim. Saya akan berbaik hati untuk menghubunginya,” ujarnya​​​​​​​​​​​​​​

Menurut Lula, jika Trump tidak hadir itu bukan urusannya. "Itu karena dia tidak mau, bukan karena kurangnya pendidikan, keramahan, atau demokrasi. Saya akan mengundangnya!" ujarnya dalam pertemuan Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Berkelanjutan yang diadakan di istana kepresidenan.

Diketahui, AS mengenakan tarif impor produk dari Brasil ke AS dari Brasil sebesar 50 persen. Trump mengatakan menaikkan tarif Brasil menjadi 50 persen "untuk menangani kebijakan, praktik, dan tindakan terbaru Pemerintah Brasil yang merupakan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi Amerika Serikat."

Gedung Putih mengutip persidangan yang sedang berlangsung terhadap mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro, sekutu politik Trump yang menghadapi tuduhan percobaan kudeta di Brasil. 

Perintah Trump menyatakan bahwa persidangan tersebut setara dengan penganiayaan politik, dengan mengatakan bahwa Bolsonaro telah "didakwa secara tidak adil" atas beberapa kejahatan. 

Beberapa barang diberikan pengecualian berdasarkan perintah Trump, termasuk pesawat sipil dan suku cadang yang kemungkinan menguntungkan perusahaan kedirgantaraan Brasil Embraer, bubur kayu, logam mulia, energi dan produk energi, serta pupuk. Jus jeruk juga dikecualikan.

Tarif baru akan berlaku mulai 6 Agustus setelah masa berlaku tujuh hari ditutup. 

Lula sebelumnya telah menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS mengenai tarif tersebut, tetapi ia menekankan bahwa setiap dialog harus dilakukan dengan syarat yang setara dan saling menghormati, yang menegaskan kembali komitmennya terhadap kedaulatan nasional.