DPR Minta Pemerintah Tak Gegabah Terima Dana Hibah
- vivanews/Andry
VIVA – Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Cucun Syamsurijal mendesak Pemda DKI memberi penjelasan terkait hubungannya dengan Bloomberg Philanthropies beserta organisasi afiliasinya. Apakah benar Pemda DKI menerbitkan regulasi karena didorong hibah dari Bloomberg tersebut.
“Pernyataan Vital Strategies yang mengaku memberi dana ke sejumlah Pemda seperti DKI Jakarta, Bogor untuk mendorong regulasi anti tembakau, pajangan etalase rokok perlu dipastikan," kata Cucun di Jakarta, Jumat, 12 November 2021.
"Jika benar demikian tentu sangat disayangkan sekali, karena pemberian hibah seharusnya tak terikat, apalagi ini sampai memengaruhi kebijakan Pemda yang bakal berdampak ke banyak pihak,” sambungnya.
Tak cuma kepada Pemda, Cucun juga mengingatkan agar pemerintah pusat juga tak gegabah mengekor permintaan lembaga-lembaga donor asing, terutama yang terkait dengan industri hasil tembakau nasional. Sebab, diskursus IHT (industri hasil tembakau) tak hanya terkait aspek kesehatan, melainkan juga ketenagakerjaan, pendapatan negara dan lainnya.
“Kami berharap pemerintah baik pusat maupun daerah tidak sewenang-wenang dalam persoalan pembatasan rokok. Pemerintah tidak boleh berpikir dalam jangka pendek, apalagi jika hal tersebut hasil pengaruh dari intervensi asing,” tegasnya.
Panen tembakau petani Indonesia
- ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sedangkan, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengingatkan pemerintah agar menjunjung kedaulatan ekonomi nasional dan tak tunduk dengan intervensi dari lembaga swadaya masyarakat baik asing maupun lokal. Sebab, lebih banyak dampak buruk yang dihasilkan dari regulasi-regulasi berkat intervensi ini, alih-alih untuk mendukung kesejahteraan bangsa.
Hal ini berkaitan dengan isu mengenai dana asing yang diterima Pemerintah Daerah DKI Jakarta dari organisasi nirlaba milik Michael Bloomberg, atau Bloomberg Philanthropies, untuk menyetir kebijakan terkait pengendalian tembakau di Indonesia.
“Pemerintah tidak boleh tunduk dengan intervensi Bloomberg ini. Apalagi Bloomberg ini memang sudah terlalu jauh masuk ke dalam urusan-urusan yang tidak boleh dicampurinya,” ungkap Mukhtarudin.
Bloomberg Philanthropies, lanjut dia, memang dikenal sebagai lembaga donor yang memberikan dana hibah kepada negara-negara berkembang, maupun negara penghasil tembakau utama secara global yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi rokok.
Lewat hibah yang diberikan, menurutnya, Bloomberg kerap menyetir kebijakan-kebijakan yang bahkan tak terkait dengan industri tembakau. Dalam kondisi pandemi ini, Bloomberg Philanthropies cs bahkan jadi kerap menghambat pengentasan COVID-19.