Pemprov Jakarta Siapkan Skema agar Program Cek Kesehatan Gratis Tak Ganggu Pasien Lain

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menegaskan, pihaknya telah mengantisipasi program cek kesehatan gratis (CKG) agar tidak mengganggu pasien atau layanan kesehatan lainnya. 

Sebab, program cek kesehatan gratis itu dikhawatirkan bisa mengganggu pasien lain yang datang untuk berobat di puskesmas.

“Makanya kemudian alurnya pun sudah mulai dibagikan, lantai-lantainya sudah dibagi,” kata Teguh kepada wartawan di Puskesmas Jati Dua, Jakarta Timur, Senin, 10 Februari 2025.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi

Photo :
  • Antara

Teguh menjelaskan, setiap puskesmas telah menerapkan sistem pendaftaran yang efisien, dengan penanda bagi peserta cek kesehatan gratis. Kemudian, waktu pelayanan juga sudah diperhitungkan agar tidak mengganggu pasien umum.  

“Di Pulogadung pakai gelang, di Tanah Abang pakai stiker, di Tebet pakai kalung. Nanti akan kami standarkan. Dari hasil simulasi kami, sebetulnya satu peserta itu tidak lebih dari 30 menit,” katanya.

Ia menambahkan bahwa program cek kesehatan gratis ditargetkan melayani 30 pasien setiap hari di puskesmas. Namun, jumlah peserta masih bertahap bertambah. “Tadi di Pulogadung baru 20 orang. Nanti kami akan cek satu per satu di tiap-tiap puskesmas,” kata Teguh.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga memastikan bahwa tenaga medis dan alat kesehatan yang tersedia di Jakarta cukup memadai untuk menangani tambahan pasien dari program cek kesehatan gratis. 

“Sejauh ini, SDM masih memadai. Untuk sarpras, alat-alat medis di DKI Jakarta juga relatif lengkap,” ujarnya.

Bahkan, jika nantinya jumlah peserta meningkat pesat, Pemprov Jakarta siap mengoptimalkan posko-posko kesehatan di berbagai titik.  “Kalau makin banyak lagi, ya kami juga harus berpikir terkait masalah SDM itu,” katanya.

Dengan strategi ini, pemerintah optimis layanan cek kesehatan gratis dapat berjalan lancar tanpa mengganggu layanan kesehatan reguler di puskesmas. 

“Yang penting masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan gratis tanpa harus menunggu lama atau mengganggu pasien lain,” ujarnya.

Sebagai informasi, cek kesehatan gratis ulang tahun resmi dimulai pada Senin 10 Februari 2025. Kabar ini diumumkan langsung oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati di Kementerian Kesehatan.

"Insya Allah Cek Kesehatan Gratis akan serentak dilakukan pada 10 Februari 2025. Presiden mengatakan kita semua harus sehat," kata dia, Jumat 7 Februari 2025.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi bahwa pemeriksaan cek kesehatan gratis ulang tahun ini akan diberikan pada saat mereka yang merayakan ulang tahun atau plus 30 hari sesudahnya. 

"Sehingga yang ulang tahun di hari Sabtu dan Minggu masih bisa mendapatkan pemeriksaan. Ini kita mulai besok Senin, seluruh puskesmas sudah siap yang ulang tahun Januari-Februari sesuai tanggal ulang tahunnya, plus 30 hari itu bisa mengakses cek kesehatan gratis ulang tahun," ujarnya.