Siswa Sekolah Rakyat-Santri Bisa Cek Kesehatan Gratis, Kebijakan Politik yang Berpihak ke Anak Prasejahtera

Ilustrasi santri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Jakarta, VIVA - Pemerintah menggulirkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa sekolah rakyat dan santri pesantren mulai Juli 2025. Kebijakan itu dinilai memperlihatkan komitmen dan perhatian negara terhadap anak-anak generasi muda untuk tumbuh sehat.

Darul Amanah FC Bertanding di Laga Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Bidang Olahraga Sepakbola

Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an berpandangan  kebijakan itu penting sebagai bentuk keberpihakan nyata terhadap kelompok anak-anak dari keluarga prasejahtera. Sebab, anak-anak itu kerap luput dari perhatian publik.

Ali menuturkan kalau bicara soal hak dasar anak salah satunya terkait hak untuk tumbuh sehat. 

Dihadiri Legenda Timnas Indonesia, PNFC Gelar Coaching Clinic dan Edukasi di Pesantren

"Selama ini, realitanya anak-anak dari keluarga yang lebih mampu lebih mudah mendapat pemeriksaan rutin dan gizi yang baik. Sementara, banyak anak prasejahtera kita bahkan tidak jelas asupan makannya setiap hari, apalagi pola hidupnya,” kata Ali, Jumat, 4 Juli 2025.

Detik-detik Guru Ngaji di Tebet Cabuli 10 Santrinya

Ali mengatakan langkah pemerintah melakukan pemeriksaan kesehatan langsung ke sekolah rakyat dan pesantren juga akan berdampak besar dalam mendeteksi masalah kesehatan lebih dini. Menurut dia, kebijakan intervensi awal itu merupakan investasi sosial yang efeknya jauh lebih luas dibandingkan kebijakan yang hanya bersifat karitatif.

“Program ini bukan hanya soal angka pemeriksaan. Tetapi, soal memastikan semua anak, tanpa terkecuali, mendapatkan perlindungan yang sama. Ini salah satu cara negara hadir secara konkret, bukan hanya wacana,” jelas Ali.

Lebih lanjut, Ali bilang program CKG juga menunjukkan konsistensi Presiden Prabowo dalam menerjemahkan visi Astacita menjadi kebijakan nyata.

“Kalau kita lihat, Presiden Prabowo memang menempatkan pembangunan SDM sebagai prioritas. Pemeriksaan kesehatan massal ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius membangun generasi yang sehat, produktif, dan siap menghadapi masa depan,” kata Ali.

Kemudian, ia menilai kebijakan itu akan mengurangi ketimpangan layanan kesehatan. Ali mengatakan demikian karena selama ini cukup lebar antara anak-anak dari keluarga mampu dengan anak-anak dari keluarga miskin.

“Dalam banyak kasus, ketidaksetaraan itu dimulai sejak usia dini. Pemerintah sekarang sedang berusaha memperbaiki itu," jelas Ali. 

Dia menuturkan jika program Cek Kesehatan Gratis konsiten maka akan berdampak signifikan. "Kalau ini konsisten dan diikuti program pendukung seperti makan bergizi gratis, dampaknya akan sangat signifikan,” tutur Ali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya