Wawancara Eksklusif tvOne dengan Aman Abdurrahman
- REUTERS/Willy Kurniawan
VIVA – Terdakwa teroris peledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta, Aman Abdurrahman, mengutuk keras aksi sejumlah teror bom bunuh diri di Surabaya. Apalagi, dalam aksinya, para pelaku melibatkan perempuan dan anak-anak.
Hal ini disampaikan Aman Abdurrahman saat berbincang dengan tvOne, di sela-sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 25 Mei 2018.
Menurut Aman, aksi teror seperti itu tidak diajarkan dalam Islam. Juga tidak dibenarkan dalam ajaran tentang jihad. Bahkan Aman menyebut para pelaku tidak punya akal sehat, sehingga tidak paham soal Islam dan jihad.
Berikut petikan wawancara tvOne dengan Aman Abdurrahman:
Tidak setuju dengan aksi bom Surabaya?
Sangat (tidak setuju). Itu lebih buruk dari (aksi teror bom) Samarinda.
Yang sasarannya gereja?
Pokoknya dua kejadian itu, yang satu bapak bonceng anak kecil meledakkan di depan kantor polisi. Dua kejadian itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang sehat akalnya. Itu orang yang stres. Itu bukan orang yang paham Islam, apalagi paham tentang jihad. Dan kami sangat mencela, dan sangat berlepas diri, apa pun mereka menamakannya.
Ketika jihad sasaran syar'i saja, perempuan haram ikut berjihad, apalagi anak. Apalagi memaksa anak. Anak mendaftarkan diri saja ditolak Rasulullah, belum balig usia 14 tahun. Ketika Ibnu Umar 14 tahun dalam hadist Bukhari, mendaftarkan diri, Rasul menolaknya, itu ketika perang Uhud. Pada perang Khandaq, usia 15 tahun, baru diterima.
Itu bila membunuh orang kafir saja, perempuan dan anak-anak, haram dalam Islam. Apalagi membunuh anak-anak muslim. Apalagi sengaja itu kan. Itu dosa besar itu.
Saya orang yang paling keras mengkafirkan pemerintah ini. Tapi saya tidak menganjurkan, saya belum pernah melontarkan satu ucapan pun yang mengajak kawan-kawan yang hidup di tengah masyarakat ini untuk menyerang aparat. Itu juga sudah saya tulis. Saya harap tulisan saya itu disebarkan. Yang tadi tambahan itu tujuannya untuk disebarkan, supaya dipahami. Karena fokus-fokus kami ini adalah untuk hijrah. Sudah ada Daulah Islamiyah. Rasul tidak pernah menyerukan ketika di Darul Islam, di Madinah, kepada orang muslim untuk menyerang orang kafir Quraish.