Anggota Komisi V DPR Minta Presiden Keluarkan Tanggap Bencana Karhutla

Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara kini juga terpapar kabut asap.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Meluasnya kebakaran hutan dan lahan terjadi karena penanganan yang tidak maksimal. Penjagaan hutan tidak seperti yang dilakukan oleh Malaysia.

"Kalau di Malaysia yang hutannya sekitar 25 juta hektare tidak pernah terbakar mulai tahun 1983. Mereka SDM-nya kompeten dan alat-alat pemadam dan perawatan hutan mulai helikopter heavy ada 5, medium 5, yang kecilnya 2 untuk rescue aktif dan alat-alat lain hovercraft jetsky," katanya.

Selain itu, dengan tanggap darurat yang responsif juga dilengkapi tim fire danger ratting system untuk mengetahui dengan early warning system. Mulai dari Smoke Potensial Indicator, Air Quality Analysis (kualitas udara) sampai pendeteksian kelembaban. Semua dipantau oleh pemerintah Malaysia.

"Malaysia dan Singapura sudah menawarkan bantuan kepada Indonesia. Mereka terkena dampak juga dari Karhutla Indonesia. Pariwisata mereka terancam akibat asap Karhutla, dan tentu merugikan ekonomi mereka juga." [mus]