DPR Ingin Biaya Haji yang Ditanggung Jemaah Maksimal Rp 50 Juta
- DPR
Tekan Biaya Mubazir
Sementara itu, Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengatakan pemerintah dapat menurunkan biaya haji yang dibebankan kepada jemaah dengan menekan sejumlah item seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi masih bisa dinegosiasikan untuk turun, guna menekan biaya haji 2023.
"Kami menemukan harga satuan (hotel) yang diajukan dalam usulan pemerintah masih memungkinkan dilakukan negosiasi dan menurunkan harga," ujar Marwan dalam Rapat Dengan Pendapat penyelenggaraan haji di Jakarta, Rabu
Ketua Panja Biaya Haji Komisi VIII Marwan Dasopang
- DPR
Pernyataan Marwan tersebut disampaikan setelah melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi bersama Kementerian Agama. Dalam kunjungan tersebut, Marwan mengatakan tim dibagi ke dalam dua perjalanan yang akan dilalui atau digunakan jamaah haji.
Untuk hotel, kata Marwan, proses pelaksanaan haji sudah berjalan normal, berbeda dengan penyelenggaraan 2022 yang membutuhkan berbagai persiapan. Dalam monitoring ke sejumlah hotel, Panja berdiskusi dengan pengusaha hotel perihal harga yang masih bisa dinegosiasikan.
Ia menyoroti hotel yang berada di kawasan Misfalah tidak memungkinkan untuk digunakan, karena hotelnya tergolong kecil dan tidak bisa menampung jamaah sekaligus satu provinsi maupun satu kloter.
"Karena tidak bisa menampung keseluruhan dalam satu daerah maka akan menimbulkan kecemburuan. Harga hotel di Misfalah jauh lebih tinggi dibanding daerah lain," katanya.
Kemudian soal konsumsi, Panja telah berkunjung ke berbagai tempat yang akan menjadi vendor penyedia konsumsi. Dalam pertemuannya, Marwan menyebut harga konsumsi masih bisa ditekan.
Selain itu, ia menyarankan agar penyediaan makanan pagi seperti pada 2022 sebaiknya dihentikan. Pasalnya, jamaah cenderung melaksanakan ibadah lebih panjang pada pagi hari dan jarang kembali ke penginapan, sehingga banyak makanan yang jadi mubazir.
"Pertimbangan (makan pagi) masa pandemi tidak ada yang jalan maka disiapkan makan. Sekarang di mana-mana ada tempat makan, maka orang akan cenderung jalan pagi beribadah lebih panjang durasinya. Jadi makan pagi tidak dimanfaatkan dengan baik," kata dia.
Kemudian transportasi. Panja mendorong Kementerian Agama untuk menyewa hotel yang menyediakan bus untuk mengantar-jemput jamaah ke tempat-tempat ibadah. Karena dalam kunjungannya, Panja menemukan hotel yang bersedia menyiapkan angkutan.